Liputan6.com, Jakarta - Tokopedia dikabarkan tengah mempersiapkan penawaran umum perdana (initial public offering/IPO) senilai US$ 1 miliar atau sekitar Rp 14,2 triliun pada tahun 2021.
Dilaporkan Reuters, sebagaimana dilansir Merdeka.com, Selasa (22/12/2020), berdasarkan dua orang yang mengetahui informasi ini kabarnya Tokopedia merencanakan IPO di dua negara yaitu Amerika Serikat dan Indonesia.
Jika IPO ini sukses, valuasi Tokopedia diperkirakan akan mencapai US$ 10 miliar atau sekitar Rp 142 triliun.
Advertisement
Baca Juga
Rencana melantai di dua bursa saham disebut-sebut dipilih untuk menarik investor Amerika Serikat dengan antusiasme kuat pada saham terkait perusahaan teknologi.
Jika berhasil, Tokopedia akan menjadi perusahaan kedua yang memiliki listing AS-Indonesia setelah PT Telekomunikasi Indonesia (Telkom).
Salah satu sumber Reuters mengatakan, Tokopedia akan menggunakan dana dari listing untuk mengembangkan bisnisnya dan membantu menciptakan likuiditas untuk saham.
Â
Â
Bagaimana Tanggapan Tokopedia?
Menurut perwakilan dari Tokopedia, pertumbuhan adopsi pasar semakin mendorong pertumbuhan bisnis Tokopedia selama masa pandemi. Pihaknya tengah mempertimbangkan langkah IPO tersebut.
"Kami tengah mempertimbangkan untuk mengakselerasi rencana kami untuk menjadi perusahaan publik, dan telah menunjuk Morgan Stanley dan Citi sebagai penasihat kami dalam hal ini. Saat ini, kami belum memutuskan pasar dan metode untuk ini," jelasnya.
Pihaknya juga mengatakan, Special Purpose Acquisition Company (SPAC) merupakan salah satu opsi yang potensial yang bakal pertimbangkan.
"Namun belum ada yang kami putuskan untuk saat ini," pungkasnya.
Â
Advertisement
Google dan Temasek Jadi Investor Tokopedia
Sebelumnya, Tokopedia mendapat suntikan dana segar. Dua investor baru, yakni Temasek dan Google, sekaligus menjadi pemegang saham di Tokopedia.
Baca Juga
Hal ini juga telah diumumkan secara langsung oleh CEO Tokopedia, William Tanuwijaya, melalui akun Instagram miliknya.
"Kami sangat senang menyambut Temasek dan Google sebagai pemegang saham Tokopedia. Kami merasa terhormat dan berterima kasih atas kepercayaan dan dukungan mereka kepada Tokopedia dan Indonesia," tulis William, seperti dikutip pada Selasa (17/11/2020).
William meyakini kerja sama ini bisa mendorong terwujudnya cita-cita Tokopedia untuk menjadi perusahaan yang kuat dan berkelanjutan. Tujuannya agar dapat terus mengakselerasi transformasi digital dan melakukan pemerataan ekonomi melalui teknologi di Indonesia.
Porsi Saham
Nikkei Asian melaporkan bahwa Google saat ini memegang 1,6 persen saham Tokopedia. Sementara Anderson Investments yang berafiliasi dengan Temasek berhak atas 3,3 persen saham.Â
Data ini diketahui dari dokumen yang diajukan kepada Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Indonesia pada 4 November 2020.
Saham Tokopedia yang dipegang Google dan Anderson masing-masing bernilai Rp 16,7 dan Rp 33,4 miliar.
Angka tersebut belum tentu mencerminkan nilai investasi yang sebenarnya diberikan oleh kedua belah pihak, karena investasi mereka boleh jadi digulirkan dalam beberapa tahap. Karena itu pula, Google dan Temasek pun dapat meningkatkan kepemilikan saham di Tokopedia di kemudian hari.
(Isk/Why)
Advertisement