Barbados Siap Bangun Kedutaan di Metaverse, Meluncur Januari 2022

Jika kedutaan metaverse ini berhasil, Barbados akan menjadi negara pertama di dunia yang mengakui tanah kedaulatan di dunia digital.

oleh Giovani Dio Prasasti diperbarui 01 Des 2021, 06:30 WIB
Diterbitkan 01 Des 2021, 06:30 WIB
[Fimela] Barbados
Pemandangan salah satu pantai di Barbados | unsplash.com/@brian_yuri

Liputan6.com, Jakarta Konsep metaverse tampaknya mulai populer tak cuma di industri teknologi, tetapi juga negara. Barbados, beberapa waktu lalu mengklaim siap untuk mendirikan kedutaan virtual pertama di dunia.

Kementerian Luar Negeri dan Perdagangan Luar Negeri Barbados pertengahan November lalu dilaporkan menandatangani perjanjian dengan Decentraland, platform metaverse, penyedia dunia digital terbesar dan terpopuler.

Dilansir CoinDesk, Rabu (1/12/2021), pemerintah juga kabarnya tengah menyelesaikan perjanjian dengan Somnium Space, SuperWorld, dan platform metaverse lainnya.

Mengutip Sky News, kedutaan di dunia virtual ini rencananya bakal dibuka pada Januari 2022.

Nantinya, berbagai proyek akan dilakukan untuk membantu mengidentifikasi dan membeli tanah, merancang kedutaan dan konsulat virtual, hingga mengembangkan fasilitas untuk menyediakan layanan seperti e-visa. 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Negara Pertama yang Akui Tanah Kedaulatan Digital

[Bintang] Rihanna
Rumah Rihanna di Saint James, Barbados. (Foto: Celebuzz)

Selain itu, rencana lain termasuk membangun "teleporter" yang memungkinkan pengguna untuk membawa avatar mereka ke berbagai dunia.

H.E. Gabriel Abed, Duta Besar Barbados, untuk Uni Emirat Arab mengatakan mereka bermaksud memperluas secara agresif melampaui upaya awal ini, untuk membangun struktur dan membeli tanah digital di berbagai dunia virtual.

"Metaverse masih sangat muda dan baru, dan kami ingin memastikan apa yang kami bangun dapat ditransder ke seluruh dunia meta," kata Abed.

Jika sukses, Barbados akan menjadi negara pertama di dunia yang mengakui tanah kedaulatan digital.

Abed mengatakan, Kementerian Luar Negeri, Kementerian Sains dan Teknologi, serta beberapa badan pemerintah lain, sudah meninjau rencana ini selama beberapa bulan.

Barbados juga harus berkonsultasi dengan pengacara ketika mengerjakan proposal ini, agar tetap patuh terhadap hukum internasional dan Konvensi Wina.


Negara yang Ramah Kripto

Ilustrasi Mata Uang Kripto, Mata Uang Digital. Kredit: WorldSpectrum from Pixabay
Ilustrasi Mata Uang Kripto, Mata Uang Digital. Kredit: WorldSpectrum from Pixabay

Barbados sendiri merupakan salah satu negara paling ramah untuk mata uang kripto. Mereka juga telah menjadi salah satu pemimpin pengembangan mata uang digital bank sentral.

Abed juga mengisyaratkan, kedutaan ini bisa menjadi dasar dari rencana ekonomi yang lebih ambisius di dunia maya. Menurutnya, kedutaan merupakan titik awal untuk mendapat visa untuk memasuki sebuah negara.

"Bisakah Anda bayangkan seperti apa tampilannya secara virtual? Dan kemana e-visa itu bisa membawa Anda?" ujar Abed.

Decentraland sendiri merupakan perusahaan yang menjadi tuan rumah dari dunia digital 3D yang dapat dimiliki oleh pengguna. Mereka memiliki 90.601 bidang tanah.

Decentraland mulai merambah metaverse di 2017, memungkinkan pengguna untuk membangun plot mereka sendiri, membuat game online, layanan perjudian, dan lain-lain.

(Dio/Isk)


Infografis Curi Start Mudik Vs Mudik Virtual

Infografis Curi Start Mudik Vs Mudik Virtual
Infografis Curi Start Mudik Vs Mudik Virtual (Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya