Internet Makin Cepat, Tindak Plagiarisme Makin Tinggi

Di beberapa negara, isu plagiarisme ini menjadi diskusi yang serius dan berbagai institusi menanggapi serius.

oleh Reza pada 21 Des 2021, 08:57 WIB
Diperbarui 21 Des 2021, 09:24 WIB
Ilustrasi copy-paste
Ilustrasi copy-paste/Shutterstock.

Liputan6.com, Jakarta Perkembangan internet membuat segala aktivitas semakin mudah. Tentu hal itu membuat dampak yang positif bagi masyarakat. Apalagi ketika kita mencari informasi. Melalu internet kebutuhan informasi itu bisa didapatkan dengan cepat. 

Namun, sisi positif kemudahan dari internet, bisa menimbulkan sisi risiko pula. Terutama bagi para akademisi yaitu plagiarisme semakin tinggi. Hal biasa disebut dengan tindakan copy-paste. 

Menurut penelitian oleh Pew Research Center, lembaga survei Amerika Serikat 89% pelajar mengatakan komputer dan internet memegang peran utama dalam mencontek, copy-paste serta bentuk plagiarisme lainnya

Dengan kata lain, plagiarisme semakin meningkat pasca penetrasi internet yang semakin tinggi. 

Di beberapa negara, isu plagiarisme ini menjadi diskusi yang serius dan berbagai institusi menanggapi serius dan memberikan peraturan yang streak terhadap tindakan plagiarisme

Bagi sebagian orang, plagiarisme masih belum dianggap sebagai tindak kejahatan dengan asumsi, mereka akan mendapatkan kesempatan lain/dimaafkan jika tertangkap tangan

Praktik plagiarisme yang terjadi pada masyarakat memiliki berbagai alasan bergantung pada tipe plagiarismenya sendiri. Berikut penjelasannya:

1. Self plagiarism, mempublikasikan satu artikel pada lebih dari satu redaksi publikasi dan mendaur ulang karya tulis atau karya ilmiahnya. Menurutnya, jika ingin mengambil karya sendiri untuk karya baru, maka orang tersebut harus memiliki perubahan berarti pada karya barunya.

2. Accidental plagiarism, Tipe plagiarisme ini dilakukan tanpa sengaja, yakni mengutip sumber tanpa sengaja dan tanpa memberikan atribusi. Bisa juga dengan melakukan perubahan pada sumber tulisan. 

3. Intentional plagiarism, Jenis plagiarisme ini ditunjukkan dengan melakukan secara sadar menggunakan, meminjam, menjiplak karya orang lain baik berupa ide, gagasan, kalimat, dan teori tanpa mencantumkan sumber referensi.

Kini kemajuan teknologi telah menghadirkan berbagai aplikasi dan website yang mengupayakan untuk mengurangi tindak plagiarisme.

Roboguru merupakan fitur pemecah masalah yang membantu siswa menemukan jawaban atas pertanyaan mereka. Roboguru bisa diakses melalui 3 metode; aplikasi ruangguru, web roboguru.ruangguru.com, dan WhatsApp 0815-7815-0000 secara gratis. 

Roboguru dapat digunakan untuk menanyakan soal dari semua mata pelajaran dari berbagai jenjang (SD/SMP/SMA/UTBK&STAN) dengan mengunjungi https://roboguru.ruangguru.com/.

Cara penggunaan roboguru juga sangat mudah, siswa cukup upload foto atau ketik soal yang ingin ditanyakan, pilih jenjang & matpel yang sesuai, kemudian akan muncul pembahasan soal detail dalam bentuk gambar dan diberikan 10 rekomendasi soal-soal mirip lainnya, serta rekomendasi video pembahasan & rangkuman konsep mengenai materi terkait di aplikasi Ruangguru. Dimana hal ini mengurangi kebiasaan tindakan copy-paste

Jika user belum mendapatkan jawaban yang sesuai, terdapat pilihan untuk posting soal sehingga Master Teacher Roboguru dapat membantu menjawab soal tersebut.

Di roboguru juga terdapat forum tanya jawab soal dimana siswa bisa mengajukan pertanyaan dan menjawab soal yang diajukan siswa lainnya. 

Dengan begitu, tindakan copy-paste bisa dihindari dengan baik. Yuk, coba roboguru di Ruangguru. 

 

(*)

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya