IHSG Melambung 2,9 Persen, Mayoritas Sektor Saham Menghijau

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terbang hingga tembus posisi 6.800 pada perdagangan Senin (17/2/2025). Penguatan IHSG didorong mayoritas sektor saham yang menghijau dan rilis neraca perdagangan Indonesia pada Januari 2025.

Mengutip data RTI, IHSG ditutup melonjak 2,9 persen ke posisi 6.830,88. Indeks LQ45 bertambah 3,11 persen ke posisi 796,45. Seluruh indeks saham acuan kompak menghijau.

Pada awal pekan ini, IHSG berada di level tertinggi 6.830,88 dan level terendah 6.658,22. Sebanyak 411 saham menguat sehingga angkat IHSG. 192 saham melemah dan 189 saham diam di tempat.

Total frekuensi perdagangan 1.396.610 kali dengan volume perdagangan 19,4 miliar saham. Nilai transaksi Rp 11,7 triliun. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 16.194.

Mayoritas sektor saham melonjak kecuali sektor saham consumer nonsiklikal dan sektor saham siklikal turun 0,10 persen. Sementara itu, sektor saham energi melonjak 3,3 persen, sektor saham basic mendaki 3,67 persen, sektor saham industri bertambah 1,72 persen, sektor saham kesehatan naik 0,60 persen.

Kemudian sektor saham keuangan menguat 2,38 persen, sektor saham properti bertambah 1,17 persen, sektor saham teknologi mendaki 0,08 persen, sektor saham infrastruktur bertamabh 2,03 persen dan sektor saham transportasi naik 1,45 persen.

Gerak Saham

Pada awal pekan ini, saham BBNI melonjak 4,58 persen ke posisi Rp 4.570 per saham. Harga saham BBNI dibuka stagnan di posisi Rp 4.370 per saham. Pada awal pekan ini, harga saham BBNI berada di level tertinggi Rp 4.590 dan level terendah Rp 4.350 per saham. Total frekuensi perdagangan 12.500 kali dengan volume perdagangan 647.725 saham. Nilai transaksi Rp 292,3 miliar.

Saham TLKM bertambah 4,74 persen ke posisi Rp 2.650 per saham. Harga saham TLKM dibuka naik 40 poin ke posisi Rp 2.570 per saham. Saham TLKM berada di level tertinggi Rp 2.650 dan level terendah Rp 2.530 per saham. Total frekuensi perdagangan 19.792 kali dengan volume perdagangan 1.426.632 saham. Nilai transaksi Rp 367,8 miliar.

Saham DMAS ditutup stagnan di posisi Rp 142 per saham. Harga saham DMAS dibuka naik satu poin ke posisi Rp 143 per saham. Saham DMAS berada di level tertinggi Rp 144 dan terendah Rp 141 per saham. Total frekuensi perdagangan 1.238 kali dengan volume perdagangan 104.041 saham. Nilai transaksi Rp 1,5 miliar.

Saham-saham indeks LQ45 yang catat top gainers antara lain:

• Saham MDKA naik 9,09 persen
• Saham BRPT naik 7,41 persen
• Saham INCO naik 6,83 persen
• Saham BMRI naik 5,85 persen
• Saham INKP naik 4,96 persen

Saham-saham indeks LQ45 yang masuk top losers antara lain:

• Saham AMRT merosot 2,47 persen
• Saham UNVR merosot 1,71 persen
• Saham MAPA merosot 1,18 persen
• Saham UNTR merosot 1 persen
• Saham SIDO merosot 0,81 persen

Saham-saham indeks LQ45 yang teraktif berdasarkan nilai antara lain:

• Saham BMRI senilai Rp 1,2 triliun
• Saham BBRI senilai Rp 1,1 triliun
• Saham BBCA senilai Rp 818,8 miliar
• Saham TLKM senilai Rp 298,3 miliar
• Saham BBNI senilai Rp 236,7 miliar

Saham-saham indeks LQ45 yang teraktif berdasarkan frekuensi antara lain:

• Saham BBRI tercatat 48.832 kali
• Saham BMRI tercatat 33.535 kali
• Saham MDKA tercatat 22.077 kali
• Saham BBCA tercatat 21.925 kali
• Saham TLKM tercatat 19.878 kali

Bursa saham Asia Pasifik sebagian besar menguat pada perdagangan Senin (17/2/2025). Penguatan bursa saham Asia Pasifik ini seiring investor menilai data pertumbuhan ekonomi Jepang pada kuartal keempat.

Selain itu, pelaku pasar juga menanti keputusan bank sentral di wilayah Asia Pasifik. Di indeks Nikkei 225 di Jepang mendatar di posisi 39.174,25. Indeks Topix bertambah 0,28 persen ke posisi 2.766,9. Indeks Kospi di Korea Selatan menguat 0,75 persen ke posisi 2.610,42. Indeks Kosdaq menanjak 1,61 persen ke posisi 768,48.

Jepang mencatat ekspansi ekonomi pada kuartal keempat mengalahkan harapan analis secara kuartal ke kuartal dan pertumbuhan tahunan dari data awal pemerintah yang ditunjukkan Senin, 17 Februari 2025. Produk Domestik Bruto (PDB) tumbuh 2,8 persen, melebihi prediksi Reuters sebesar 1 persen.

Selain itu, Yen Jepang menguat ke posisi 151,5. Di Australia, indeks ASX 200 melemah 0,22 persen ke posisi 8.537,1.

Saham Tesla meningkat ke level tertinggi sejak Juli 2021, berdasarkan data LSEG. Hal ini seiring perusahaan aplikasi pesan Weisin mulai ujicoba DeepSeek. Saham Tencent diperdagangkan terakhir melonjak 4,25 persen.

Di sisi lain, indeks Hang Seng melemah 0,15 persen. Indeks Hang Seng teknologi yang berisi 30 perusahaan teknologi terbesar di Hong Kong turun. Indeks CSI 300 menguat 0,21 persen ke posisi 3.947,40.

Mengutip Antara, dalam kajian tim riset Pilarmas Investindo Sekuritas menyebutkan, IHSG dan bursa saham regional menguat, pasar merespons data pertumbuhan ekonomi Jepang dan symposium yang akan dipimpin oleh Presiden China Xi Jinping.

Selain itu, Ekonomi Jepang tumbuh 0,7 persen kuartal ke kuartal (qoq) pada kuartal IV 2024, meningkat dari pertumbuhan 0,4 persen pada kuartal sebelumnya dan melampaui perkiraan sebesar 0,3 persen.

Secara tahunan, Produk Domestik Bruto (PDB) Jepang naik 2,8 persen pada kuartal IV, sesuai harapan dan naik dari pertumbuhan 1,7 persen kuartal III 2024.

“Hal itu menandai pertumbuhan triwulanan ketiga berturut-turut, didorong oleh rebound yang kuat dalam investasi bisnis,” demikian seperti dikutip.

Selain itu, pelaku pasar juga menelaah rencana simposiun yang dipimpin oleh Presiden China Xi Jinping yang akan melibatkan sektor swasta yang akan menampilkan pemimpin bisnis terkemuka di China.

“Pelaku pasar berharap acara itu akan meningkatkan kepercayaan sektor swasta pada kebijakan dari Pemerintah China,” demikian seperti dikutip.

Dari dalam negeri, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatatkan neraca perdagangan Indonesia Januari 2025 surplus sebesar USD 3,45 miliar atau lebih tinggi dari bulan sebelumnya yang sebesar USD 2,24 miliar, yang didukung dari ekspor yang mencatatkan sebesar USD 21,45 miliar dan nilai impor sebesar USD 18 miliar.