Liputan6.com, Jakarta - Ada banyak gim yang mengadopsi model free-to-play, di mana gim bisa dimainkan dengan gratis. Namun untuk mendapatkan pemasukan, para pengembang menerapkan in-app purchase atau pembelian item di dalam aplikasi gim.
Parahnya, sudah ada banyak cerita "horor" saat orang tua mendapati tagihan kartu kredit senilai ribuan dolar AS dari gim-gim yang dimainkan putra putrinya.
Baca Juga
Hoyoverse Umumkan Genshin Impact Versi 5.2: Debut Chasca dan Ororon hingga Fitur Terbang di Natlan!
Kode Redeem Genshin Impact Terbaru 8 November 2024: Klaim 300 Primogems Gratis dan Item Eksklusif!
HoYoverse Rilis Update Besar Zenless Zone Zero: Debut Tsukishiro Yanagi dan Mode Gameplay Seru, Kapan?
Kejadian terbaru dialami oleh seorang ayah asal Singapura, Lim Cheng Mong, yang rupanya mendapatkan tagihan sebesar 20.000 dolar Singapura atau setara USD 15.000 (Rp 216 jutaan) karena gim Genshin Impact.
Advertisement
Mengutip Ubergizmo, Kamis (6/1/2022), rupanya tagihan tersebut berasal dari putri18 tahunnya yang keasyikan main Genshin Impact, lalu membeli berbagai item dan gacha dalam permainan.
Informasi ini pertama dilaporkan oleh The Strait Times. Media tersebut menulis, Lim mendapat sebuah panggilan dari layanan perbankannya. Panggilan ini menginformasikan bahwa Lim melewatkan pembayaran tagihan sebesar Rp 216 juta.
Â
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Hubungkan Akun Grab dengan Genshin Impact
Ketika diselidiki, ternyata pembelian item dan gacha itu dibuat setelah putrinya menggunakan akun Grab-nya untuk terhubung dengan Genshin Impact.
Kebetulan, Lim memang menggunakan kartu kreditnya untuk metode pembayaran akun Grab anaknya, sehingga memudahkan jika putrinya mau bepergian.
Namun, karena anak tersebut menghubungkan akun Grab miliknya dengan Genshin Impact, ternyata seluruh pembelian item gim dilakukan menggunakan kartu kredit milik Lim.
Advertisement
Bisa Batalkan Separuh Transaksi
Untungnya, Lim berhasil memulihkan separuh dari jumlah yang telah dihabiskan. Namun tetap saja hal tersebut jadi kerugian cukup besar, pasalnya ia tetap harus membayar tagihan sebesar USD 7.000 (lebih dari USD 100 juta) hanya untuk item gim.
Menurut pengacara Lionel Tan, karena putri Lim berusia 18 tahun, yang merupakan usia legal dalam penandatanganan kontrak, sulit untuk berargumen bahwa anak gadis tersebut tidak tahu apa yang dilakukannya.
(Tin/Isk)
Infografis Dampak Bermain Game Berlebihan
Advertisement