Elon Musk Tolak Blokir Media Rusia di Layanan Internet Starlink

Elon Musk menegaskan dirinya menolak untuk memblokir media Rusia dari layanan internet satelit Starlink

oleh Giovani Dio Prasasti diperbarui 07 Mar 2022, 13:30 WIB
Diterbitkan 07 Mar 2022, 13:30 WIB
Elon Musk
Elon Musk (AFP)

Liputan6.com, Jakarta - Orang terkaya di dunia Elon Musk menyatakan tidak akan melakukan pemblokiran terhadap media-media Rusia di layanan satelit Starlink.

Pernyataan ini disampaikan oleh CEO SpaceX tersebut melalui akun Twitter resminya pada Sabtu pekan lalu, seperti dikutip Senin (7/3/2022).

"Starlink diminta oleh beberapa pemerintahan (bukan Ukraina) untuk memblokir sumber media Rusia," cuit pria yang juga bos Tesla itu di akunnya @elonmusk.

"Kami tidak akan melakukannya kecuali sedang ditodong senjata. Maaf karena sudah menjadi penganut absolut kebebasan berbicara," Elon Musk menambahkan di Tweet-nya.

Mengutip dari Space, permintaan kepada Starlink datang usai Rusia melanjutkan operasi militer mereka di Ukraina, yang membuat banyak negara menerapkan sanksi ekonomi kepada negara itu. 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Elon Musk Kirimkan Starlink untuk Ukraina

Elon Musk
Elon Musk. (dok.Instagram @elonrmuskk/https://www.instagram.com/elonrmuskk/?hl=id/Henry)

Mengutip Engadget, 27 Februari lalu, Uni Eropa menyatakan akan melarang media yang didukung pemerintah Rusia, karena dianggap berperan menyebarkan informasi yang salah dan "kebohongan untuk membenarkan perang Putin."

Beberapa perusahaan teknologi besar seperti Google dan Microsoft, sudah melakukan pemblokiran media-media yang didukung oleh pemerintah Rusia seperti RT dan Sputnik.

Mengesampingkan Ukraina, Musk tidak mengungkapkan negara mana yang meminta Starlink untuk memblokir media-media Rusia.

Walau tidak melakukan pemblokiran terhadap media Rusia, Elon Musk sebelumnya telah mengirimkan satelit Starlink milik SpaceX ke Ukraina, untuk menopang koneksi internet di negara itu yang terganggu.

Hal itu disampaikan CEO SpaceX Elon Musk, setelah panggilan bantuan dari Wakil Perdana Menteri Ukraina Mykhailo Fedorov pada Sabtu (26/2/2022).

Ungkapkan Dukungan ke Masyarakat Rusia dan Ukraina

Pendiri Tesla dan SpaceX, Elon Musk. Christophe Gateau/AFP
Pendiri Tesla dan SpaceX, Elon Musk. Christophe Gateau/AFP

Fedorov, yang juga Menteri Transformasi Digital Ukraina, mencuit Musk meminta SpaceX untuk mengaktifkan satelit broadband Starlink untuk melengkapi layanan internet negara itu.

"@Elonmusk, saat Anda mencoba menjajah Mars, Rusia mencoba menduduki Ukraina! Sementara roket Anda berhasil mendarat dari luar angkasa, roket Rusia menyerang warga sipil Ukraina!," tulis Fedorov.

Dilansir Euronews, Minggu (27/2/2022), selang beberapa jam, Fedorov mendapat jawabannya. "Layanan Starlink sekarang aktif di Ukraina. Lebih banyak terminal dalam perjalanan," tweet Musk sebagai balasan.

Selain itu, Musk juga sempat mengungkapkan dukungannya kepada Ukraina: "Tetaplah kuat Ukraina," cuitnya di Twitter pada Sabtu lalu, yang disertai bendera Ukraina.

"Dan simpati saya kepada orang-orang baik di Rusia, yang tidak menginginkan ini," imbuhnya dalam cuitan lain.

Infografis Reaksi Global terhadap Serbuan Rusia ke Ukraina

Infografis Reaksi Global terhadap Serbuan Rusia ke Ukraina. (Liputan6.com/Trieyasni)
Infografis Reaksi Global terhadap Serbuan Rusia ke Ukraina. (Liputan6.com/Trieyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya