Huawei Dorong Pengembangan Konektivitas dan Inklusi Digital untuk Anak-Anak di Indonesia Timur

Dalam program CSR ini, Huawei Indonesia mendorong peningkatan konektivitas dan inklusi digital ke sekolah-sekolah di Sorong dan Biak, Papua Barat, serta panti asuhan.

oleh Agustinus Mario Damar diperbarui 17 Apr 2022, 12:15 WIB
Diterbitkan 17 Apr 2022, 12:15 WIB
Huawei CSR Ramadan 2022
Huawei gelar program donasi Ramadan 2022. (Doc: Huawei)

Liputan6.com, Jakarta - Huawei Indonesia kembali menggelar program CSR atau tanggung jawab sosial perusahaan. Kali ini, Huawei CSR Ramadhan 2022 mengangkat tema Huawei I Do Care-One Heart for a Fully Connected and Prosperous Indonesia.

Dalam program ini, Huawei berupaya meningkatkan konektivitas dan inklusi digital ke sekolah-sekolah di Sorong dan Biak, Papua Barat. Program ini juga digelar di panti asuhan di 14 kota di seluruh Indonesia.

Kegiatan ini merupakan bagian dari realisasi komitmen Huawei untuk membangun konektivitas dan memberikan akses terhadap pendidikan inklusif pada anak, terutama mereka yang tinggal di pedesaan dan pulau terpencil.

Adapun program CSR Huawei Indonesia kali ini terinspirasi dari perhatian besar pemerintah Presiden Joko Widodo terhadap pembangunan infrastruktur dan konektivitas di kawasan timur Indonesia.

"Kami menyampaikan apresiasi yang tinggi kepada Huawei Indonesia yang telah memiliki inisiatif yang luar biasa untuk menjangkau anak-anak di Papua dan Papua Barat agar bisa terkoneksi secara baik dengan internet," tutur Staf Khusus Menteri Bidang Kebijakan Digital dan Pengembangan SDM/Juru Bicara Kementerian Komunikasi dan Informatika, Dedy Permadi dalam keterangan resmi yang diterima, Minggu (17/4/2022).

Sementara Deputi Bidang Pemenuhan Hak Anak, Kementerian Pembedayaan Perempuan dan Anak, Agustina Erni menuturkan, anak Indonesia menempati sepertiga komposisi dari seluruh Indonesia dan menjadi kunci kesuksesan keberhasilan bangsa Indonesia di masa depan.

Oleh sebab itu, setiap anak berhak atas kelangsungan hidup, tumbuh dan berkembang, serta perlindungan terhadap berbagai bentuk kekerasan dan diskriminasi.

"Semoga dengan adanya dukungan perangkat teknologi dan akses internet untuk SD di Sorong dan Biak dapat meningkatkan akses pendidikan bagi anak-anak yang tinggal di daerah perdesaan dan terpencil. Kami berharap upaya dan dukungan yang dilakukan oleh Huawei dapat direplikasi oleh perusahaan-perusahaan lain khususnya dalam upaya pemenuhan hak anak," tutur Agustina.

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Bagian Pengembangan Talenta Digital Indonesia

Logo Huawei
Huawei (Foto: Huawei)

VP Management Transformation Huawei Indonesia, Wang Bin menuturkan, program CSR Huawei pada Ramadhan ini merupakan bagian dari pengembangan talenta digital. Sebab, Huawei percaya anak-anak, terutama yang berada di pedesaan, berhak mendapatkan akses yang sama untuk konektivitas dan pendidikan.

"Kami sadar bahwa infrastruktur teknologi dan konektivitas jaringan sangat dibutuhkan di Papua. Kedua ini akan memampukannya untuk berdaya saing seperti halnya seluruh wilayah di Indonesia," ujar Wang Bin menjelaskan.

Lebih lanjut Wang Bin menuturkan, Huawei telah menjadi bagian dari Indonesia selama 22 tahun, sehingga mereka berkomitmen untuk terus berkontribusi pada masyarakat Indonesia terutama dalam pengembangan talenta digital. Sebagai bagian dari komitmen ini, Huawei berencana untuk membina 100 ribu talenta digital di Indonesia hingga menjelang 2025.

Program CSR Huawei kali ini juga mendapat dukungan dari media yang berperan untuk meningkatkan literasi digital dan pendidikan inklusif bagi masyarakat. Ketua Asosiasi Media Siber Indonesia dan CCO KLY, Wenseslaus Manggut menuturkan, kesenjangan digital memang masih terjadi di Indonesia.

Ia mengatakan, berdasarkan data, ada sekitar 12 ribu desa yang belum terjangkau internet dan sebagian besar berada di Indonesia Timur. Karenanya, kawasan Indonesia Timur menjadi salah satu wilayah yang perlu segera mendapatkan dukungan.

"Kehidupan akan menjadi lebih baik jika akses terhadap informasi juga baik. Oleh karena itu, media sebagai distributor informasi perlu berkolaborasi dengan berbagai stakeholder mulai dari pemerintah, dunia pendidikan, pelaku industrl dan masyarakat umum agar tidak ada kesenjangan informasi di Indonesia," tuturnya.

 

Huawei MatePad, Tablet Rp 4 Jutaan dengan Pengalaman Mirip Laptop

Huawei MatePad
Huawei merilis tablet terbaru Huawei MatePad yang diklaim mampu menghadirkan pengalaman layaknya laptop. (Foto: Huawei Indonesia).

Di sisi lain, Huawei juga memperkenalkan tablet Huawei MatePad terbaru untuk pasar Indonesia.

Huawei MatePad ini dibanderol Rp 4.899.000 dan bisa dibeli pre-order mulai 12-22 April 2022.

Pre-order bisa dilakukan di Tokopedia, Shopee, Blibli.com, JD.id, Lazada, Eraspace, Datascrip Mall, dan berbagai toko resmi Huawei. Pembelian offline bisa dilakukan di Huawei High-end Experience Shop, Erafone, Urban Republic, dan lainnya.

Pembelian pre-order akan mendapatkan Huawei Smart Keyboard, Huawei M-Pencil, dan paket aplikasi (3 bulan keanggotaan VIP WPS Office, 1 bulan penyimpanan gratis 200 Huawei Mobile Cloud, 3 bulan VIP Video, dan lainnya.

Meski menyasar segmen harga di bawah Rp 5 juta, Huawei MatePad diklaim mampu menyuguhkan pengalaman penggunaan seperti laptop.

Hal ini karena tablet Huawei MatePad diklaim menawarkan pengalaman produktivitas layaknya laptop. Terdapat dukungan fitur MultiWindow, App Multiplier, layar penuh dengan resolusi 2K, dan konektivitas Huawei Super Device.

MatePad juga didukung ekosistem Huawei AppGallery yang menghadirkan pengalaman komputasi seperti PC.

(Dam/Ysl)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya