Liputan6.com, Jakarta - Instagram dikabaran sedang menguji coba untuk membuat semua unggahan video di platformnya, menjadi berbentuk Reels di aplikasi.
Mengutip Engadget, Sabtu (2/7/2022), hal ini seperti diungkap oleh konsultan media sosial Matt Navarra dalam sebuah tangkapan layar yang diunggahnya ke Twitter.
Baca Juga
Dalam tangkapan layar itu, terlihat sebuah notifikasi yang menunjukkan bahwa unggahan video akan dibagikan dalam bentuk Reels.
Advertisement
Nantinya, apabila akun pengguna bersifat publik, maka semua orang yang menemukan video pengguna, dapat memakainya audio aslinya untuk membuat Reels Instagram mereka sendiri.
Jika akun pengguna pribadi, hanya teman yang akan bisa melihat Reel tersebut. Namun, pengguna lain masih bisa membuat remix dengan Reel itu dan mengunduhnya sebagai bagian dari remix mereka.
Â
Â
Instagram is now making EVERY video a Reel
— Matt Navarra (@MattNavarra) June 30, 2022
h/t @ChristinaSBG pic.twitter.com/YLRDhT1nw0
Satu-satunya cara untuk memastikan tidak ada yang bisa menggunakan Reels pengguna untuk remix adalah dengan mematikan opsi di Pengaturan atau menonaktifkannya untuk setiap video yang diunggah.
Kepada Gizmodo melalui email pekan ini, Meta pun mengonfirmasi tentang uji coba tersebut.
"Ini adalah sesuatu yang kami uji (dan telah dilakukan!) sebagai bagian dari komunitas global kami," kata juru bicara Meta selaku perusahaan induk dari Instagram.
Mereka mengatakan, perubahan ini "sebagai bagian dari upaya kami untuk menyederhanakan dan meningkatkan pengalaman video di Instagram."
Â
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Reels dan Video
Saat ini, Instagram masih memberikan opsi kepada pengguna apakah mereka ingin mengunggah konten video sebagai sebuah "post" atau Reels.
Post akan muncul di feed utama yang diisi dengan konten-konten dari akun yang diikuti pengguna (ditambah iklan). Di sisi lain, Reels, akan memiliki feed terpisah yang lebih mirip seperti TikTok.
Video siapa pun dapat muncul kapan saja di feed Reels yang dihasilkan secara algoritma oleh pengguna, dan audio dari satu Reel bisa menjadi soundtrack untuk Reels lainnya.
Seperti dicatat oleh TechCrunch, langkah ini bukanlah sesuatu yang mengejutkan mengingat video ala TikTok dengan cepat menjadi populer di Instagram dan Facebook.
Mark Zuckerberg, dalam laporan pendapatan kuartal keempat perusahaan di 2021 mengatakan, Reels adalah format konten dengan pertumbuhan tercepat di Meta.
Chief Product Officer Meta Chris Cox juga mengatakan bahwa Reels adalah "titik terang" bagi perusahaan, dalam sebuah memo baru-baru ini yang dibagikan kepada karyawan.
Cox juga menambahkan dalam memo itu bahwa salah satu proyek yang ingin difokuskan oleh Meta di paruh kedua tahun 2022 adalah memonetisasi Reels secepat mungkin.
Advertisement
Reels Bikin Orang Habiskan Waktu Lebih Lama di Instagram
Sebelumnya, Meta, mengklaim bahwa konten video pendek mereka, Reels, sukses membuat mendorong pengguna untuk menghabiskan waktu lebih banyak di media sosialnya, Instagram.
Melalui laporan pendapatan di kuartal pertama (Q1) 2022, Meta menyebutkan, Reels membuat pengguna Instagram menghabiskan waktu 20 persen lebih lama di Instagram, dan 50 persen lebih lama di Facebook.
 Meski begitu, mereka tidak merinci berapa banyak waktu yang digunakan oleh pengguna, dengan keberadaan Reels. Meta hanya mencatat, fitur ini memiliki kinerja yang baik di Facebook.
Mengutip Tech Crunch, Rabu (4/5/2022), CEO Meta Mark Zuckerberg, mengatakan meski Reels belum menghasikan pendapatan sebaik Stories, namun mereka optimistis untuk meningkatkannya di masa depan.
Zuckerberg juga mengatakan, berdasarkan pengalaman perusahaan untuk Stories, mereka juga tidak menghasilkan uang seperti feed utama, namun meningkat dari waktu ke waktu.
Selain melihat peningkatan tren video pendek, Meta juga melihat kemajuan dalam rekomendasi kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI), yang mendorong lebih banyak konten baik di Reels maupun unggahan.
Â
Strategi Menghadapi TikTok
Zuckerberg menjelaskan, feed berubah dari yang dikuratori secara eksklusif oleh lingkaran sosial pengguna, menjadi direkomendasikan oleh AI.
"Mampu secara akurat merekomendasikan konten dari seluruh dunia yang tidak Anda ikuti secara langsung membuka banyak video dan postingan menarik dan bermanfaat yang mungkin Anda lewatkan," ujar Mark Zuckerberg.
Zuckerberg juga mengklaim, AI yang mereka bangun bukan hanya sistem rekomendasi untuk video berdurasi pendek.
"Tetapi juga mesin penemuan yang dapat menunjukkan kepada Anda semua konten paling menarik yang telah dibagikan orang-orang di seluruh sistem kami," imbuhnya.
Reels sendiri merupakan salah satu strategi Meta untuk menghadapi persaingan di konten-konten video pendek dengan platform berbagi video asal Tiongkok, TikTok.
Tak hanya Meta, Google pun juga mencoba menantang TikTok dengan merilis fitur serupa yaitu YouTube Shorts. YouTube pun dilaporkan mulai melakukan uji coba untuk menampilkan iklan di konten Shorts.
(Dio/Isk)
Advertisement