Sempat Beberapa Kali Tertunda, Misi Artemis 1 dari NASA Akhirnya Resmi Meluncur

Misi Artemis 1 dari NASA akhirnya terlaksana, setelah beberapa kali rencana ini ditunda peluncurannya.

oleh Agustinus Mario Damar diperbarui 16 Nov 2022, 19:30 WIB
Diterbitkan 16 Nov 2022, 19:30 WIB
Bermasalah, NASA Tunda Misi Peluncuran Roket Artemis 1 ke Bulan
Roket NASA untuk misi Artemis 1 terlihat setelah batal diluncurkan dari Launch Pad 39B, Kennedy Space Center, Cape Canaveral, Florida, Amerika Serikat, 29 Agustus 2022. Artemis dan Apollo adalah dewa-dewi kembar di mitologi Yunani. NASA menunda peluncuran roket Artemis dengan kapsul untuk krew yang tadinya direncanakan Senin 29 Agustus. (AP Photo/John Raoux)

Liputan6.com, Jakarta - Misi NASA untuk pergi ke Bulan yang dikenal dengan nama Artemis 1 akhirnya terlaksana. Misi tersebut resmi meluncur, setelah beberapa kali mengalami penundaan.

Sebagai informasi, misi ini merupakan uji coba. Oleh sebab itu, seperti dikutip dari The Guardian, Rabu (16/11/2022), misi Artemis 1 ini meluncur tanpa awak. 

Meski tanpa awak, pesawat ruang angkasa ini membawa tiga manekin dan mainan Snoopy untuk mengukur tingkat radiasi, sekaligus menguji sistem dan peralatan yang mendukung kehidupan untuk penerbangan berikutnya.

Menurut jadwal, Artemis 1 akan mengorbit di sekitar Bulan selama 26 hari sebelum akhirnya kembali ke Bumi. Keberhasilan misi ini disebut penting untuk melanjutkan misi Artemis selanjutnya, yakni 2 dan 3.

Misi Artemis 2 sendiri dijadwalkan akan dilakukan pada 2024. Dalam misi ini, NASA akan membawa awak untuk pergi dan kembali dari Bulan, tapi tidak sampai melakukan pendaratan.

Penerbangan kedua ini akan menjadi misi NASA ke Bulan dengan awak yang pertama setelah sekian lama. Sebab, badan antariksa Amerika Serikat itu terakhir melakukannya dalam misi Apollo 17 yang dilakukan pada Desember 1972.

Sementara misi Artemis 3 yang dijadwalkan dilakukan pada 2025, NASA berencana membawa awak perempuan untuk melakukan pendaratan di Bulan. Ini akan menjadi momen bersejarah, karena pada misi Apollo seluruh awaknya adalah pria.

Untuk diketahui, misi Artemis 1 pertama sempat dibatalkan beberapa kali, sebelum akhirnya meluncur sekarang. Terakhir, penundaan dilakukan pada September 2022, karena ada Badai Ian. 

Tertunda Badai Ian

Bermasalah, NASA Tunda Misi Peluncuran Roket Artemis 1 ke Bulan
Roket NASA untuk misi Artemis 1 berada pada Launch Pad 39B sebelum diluncurkan di Kennedy Space Center, Cape Canaveral, Florida, Amerika Serikat, 29 Agustus 2022. “Kami tidak akan melakukan peluncuran sampai semuanya berjalan lancar,” kata administrator NASA Bill Nelson ketika mengomentari penundaan ini. (Joel Kowsky/NASA via AP)

Sebelumnya, seperti dikutip dari Space.com, awalnya misi Artemis 1 akan meluncur pada 27 September 2022. Namun, misi itu ditunda karena ada Badai Ian.

Akibatnya, Artemis 1 harus kembali ke Vehicle Assembly Building (VAB) setelah sebelumnya disiapkan meluncur dari Pad 39B di Kennedy Space Center (KSC). Meski terdampak badai, NASA memastikan roket Artemis 1 tidak mengalami kerusakan.

Kendati demikian, tim misi akan kembali menguji Artemis 1 untuk memastikan sertifikasi sistem di roket ini. Perlu diketahui, ini bukan kali pertama misi Artemis 1 mengalami penundaan.

Penundaan sebelumnya dilakukan karena salah satu dari empat mesin pada roket tersebut tidak mau dingin ke suhu operasi yang diperlukan. Ketika itu, para insinyur berpikir masalah itu terjadi karena terkait pembacaan sensor yang tidak akurat.

 

Misi Artemis NASA

Sebagai informasi, Artemis I merupakan misi pertama program Artemis dari NASA. Misi ini merupakan program NASA yang bertujuan untuk membawa manusia kembali ke Bulan.

Sebagai langkah awal, Artemis 1 akan mengirimkan pesawat Orion tanpa awak untuk perjalanan panjang ke orbit Bulan dan kembali lagi. Lalu, Artemis 2 akan meluncurkan misi dengan astronot untuk mengelilingi Bulan pada 2024.

Sementara Artemis 3 akan mendaratkan kru di dekat kutub selatan Bulan pada 2025 atau 2026. Program misi NASA ke Bulan ini dimulai sejak kepemimpinan Presiden AS Donald Trump, dan dilanjutkan pada kepemimpinan presiden Joe Biden. 

NASA ingin menggunakan misi awal Artemis ini untuk membangun pangkalan bulan yang dapat dipakai misi jangka panjang.

Badan Antariksa ini berharap, kesuksesan membangun pangkalan di Bulan dapat menjadi "blueprint" untuk misi astronot pertama ke Mars yang ditargetkan pada akhir 2030-an.

(Dam/Isk)

 

Infografis Jurus NASA Cegat Asteroid Berpotensi Tabrak Bumi. (Liputan6.com/Trieyasni)

Infografis Jurus NASA Cegat Asteroid Berpotensi Tabrak Bumi. (Liputan6.com/Trieyasni)
Infografis Jurus NASA Cegat Asteroid Berpotensi Tabrak Bumi. (Liputan6.com/Trieyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya