Liputan6.com, Jakarta - Misi NASA untuk pergi ke Bulan yang dikenal dengan nama Artemis 1 akhirnya terlaksana. Misi tersebut resmi meluncur, setelah beberapa kali mengalami penundaan.
Sebagai informasi, misi ini merupakan uji coba. Oleh sebab itu, seperti dikutip dari The Guardian, Rabu (16/11/2022), misi Artemis 1 ini meluncur tanpa awak.
Baca Juga
Meski tanpa awak, pesawat ruang angkasa ini membawa tiga manekin dan mainan Snoopy untuk mengukur tingkat radiasi, sekaligus menguji sistem dan peralatan yang mendukung kehidupan untuk penerbangan berikutnya.
Advertisement
Menurut jadwal, Artemis 1 akan mengorbit di sekitar Bulan selama 26 hari sebelum akhirnya kembali ke Bumi. Keberhasilan misi ini disebut penting untuk melanjutkan misi Artemis selanjutnya, yakni 2 dan 3.
Misi Artemis 2 sendiri dijadwalkan akan dilakukan pada 2024. Dalam misi ini, NASA akan membawa awak untuk pergi dan kembali dari Bulan, tapi tidak sampai melakukan pendaratan.
Penerbangan kedua ini akan menjadi misi NASA ke Bulan dengan awak yang pertama setelah sekian lama. Sebab, badan antariksa Amerika Serikat itu terakhir melakukannya dalam misi Apollo 17 yang dilakukan pada Desember 1972.
Sementara misi Artemis 3 yang dijadwalkan dilakukan pada 2025, NASA berencana membawa awak perempuan untuk melakukan pendaratan di Bulan. Ini akan menjadi momen bersejarah, karena pada misi Apollo seluruh awaknya adalah pria.
Untuk diketahui, misi Artemis 1 pertama sempat dibatalkan beberapa kali, sebelum akhirnya meluncur sekarang. Terakhir, penundaan dilakukan pada September 2022, karena ada Badai Ian.
Tertunda Badai Ian
Sebelumnya, seperti dikutip dari Space.com, awalnya misi Artemis 1 akan meluncur pada 27 September 2022. Namun, misi itu ditunda karena ada Badai Ian.
Akibatnya, Artemis 1 harus kembali ke Vehicle Assembly Building (VAB) setelah sebelumnya disiapkan meluncur dari Pad 39B di Kennedy Space Center (KSC). Meski terdampak badai, NASA memastikan roket Artemis 1 tidak mengalami kerusakan.
Kendati demikian, tim misi akan kembali menguji Artemis 1 untuk memastikan sertifikasi sistem di roket ini. Perlu diketahui, ini bukan kali pertama misi Artemis 1 mengalami penundaan.
Penundaan sebelumnya dilakukan karena salah satu dari empat mesin pada roket tersebut tidak mau dingin ke suhu operasi yang diperlukan. Ketika itu, para insinyur berpikir masalah itu terjadi karena terkait pembacaan sensor yang tidak akurat.
Advertisement
Misi Artemis NASA
Sebagai informasi, Artemis I merupakan misi pertama program Artemis dari NASA. Misi ini merupakan program NASA yang bertujuan untuk membawa manusia kembali ke Bulan.
Sebagai langkah awal, Artemis 1 akan mengirimkan pesawat Orion tanpa awak untuk perjalanan panjang ke orbit Bulan dan kembali lagi. Lalu, Artemis 2 akan meluncurkan misi dengan astronot untuk mengelilingi Bulan pada 2024.
Sementara Artemis 3 akan mendaratkan kru di dekat kutub selatan Bulan pada 2025 atau 2026. Program misi NASA ke Bulan ini dimulai sejak kepemimpinan Presiden AS Donald Trump, dan dilanjutkan pada kepemimpinan presiden Joe Biden.
NASA ingin menggunakan misi awal Artemis ini untuk membangun pangkalan bulan yang dapat dipakai misi jangka panjang.
Badan Antariksa ini berharap, kesuksesan membangun pangkalan di Bulan dapat menjadi "blueprint" untuk misi astronot pertama ke Mars yang ditargetkan pada akhir 2030-an.
(Dam/Isk)
Infografis Jurus NASA Cegat Asteroid Berpotensi Tabrak Bumi. (Liputan6.com/Trieyasni)
Advertisement