Huawei Watch Buds Meluncur, Perkawinan Smartwatch dengan TWS

Huawei memperkenalkan Huawei Watch Buds sebagai perangkat 2-in-1 yang menggabungkan smartwatch dengan TWS.

oleh Agustinus Mario Damar diperbarui 13 Des 2022, 16:42 WIB
Diterbitkan 13 Des 2022, 16:00 WIB
Huawei
Tampilan Huawei Watch Buds yang baru saja diperkenalkan untuk pasar Tiongkok. (Dok: Huawei)

Liputan6.com, Jakarta - Huawei meluncurkan smartwatch terbarunya yang diberi nama Huawei Watch Buds. Sesuai namanya, perangkat ini merupakan kombinasi dari smartwatch dan true wireless stereo (TWS).

Dikutip dari Android Central, Selasa (13/12/2022), bagian layar Huawei Watch Buds dapat diangkat. Lalu, di bawahnya tersimpan TWS berukuran kecil dengan bentuk seperti kapsul dan bobot hanya 4 gram.

Meski berukuran kecil, TWS tersebut sudah didukung dengan teknologi noise canceling berbasis kecerdasan buatan. Huawei juga membekali TWS itu dengan teknologi pengenalan adaptif, sehingga pengguna dapat memakai masing-masing buds secara terpisah tanpa banyak masalah.

Sementara untuk fungsi jam tangannya, Huawei Watch Buds memiliki layar AMOLED berukuran 1,43 inci. Sekilas, desain smartwatch ini tidak berbeda jauh dari Huawei Watch 3.

Seperti biasa, smartwatch ini dibekali dengan beragam fitur pelacak aktivitas maupun kondisi tubuh penggunanya. Ada fitur sleep tracking, heart rate monitoring, saturasi oksigen dalam darah, serta kemampuan untuk membantu meringankan stres.

Khusus untuk fitur sleep tracking, Huawei Watch Buds dibekali teknologi TruSleep 3.0 untuk pemantauan tidur yang lebih akurat. Teknologi ini juga dapat mengindentifikasi potensi sleep apnea dan pembacaan ECG.

Dari sisi pemantauan aktivitas, jam tangan pintar ini mampu mengenali lebih dari 80 latihan, seperti bersepeda hingga lompat tali. Smartwatch ini mendukung konektivitas Bluetooth 5.2.

Smartwatch ini menjalankan HarmonyOS 3 yang kompatibel dengan perangkat minimal HarmonysOS 2, Android 7, serta iOS 9. Huawei menyertakan baterai 410mAh yang mampu terisi penuh dalam waktu 100 menit.

Soal daya tahan baterainya, smartwatch Huawei ini diklaim mampu bertahan untuk tiga hari pemakaian. Sementara untuk TWS, Huawei menjanjikan penggunaan hingga tiga jam untuk mendengarkan musik ketika fitur noise-canceling aktif.

Huawei Watch Buds yang tersedia dalam dua pilihan warna dijual dengan harga 2.988 yuan atau sekitar Rp 6,7 juta. Untuk sekarang, smartwatch ini baru hadir untuk pasar Tiongkok dan belum dipastikan kapan hadir untuk pasar global.

Huawei dan Oppo Teken Perjanjian Lisensi Lintas Paten, 5G hingga Codec Audio Video

Logo Huawei
Huawei (Foto: Huawei)

Di sisi lain, sebelum kena sanksi Amerika Serikat (AS) di era Donald Trump, Huawei sempat menjadi produsen ponsel terbesar di dunia, melampaui Samsung dan Apple dalam hal pengapalan produk.

Untuk bisa kembali bangkit dari tekanan AS, Huawei mengatakan telah menyetujui kesepakatan 'lisensi lintas paten' dengan Oppo yang mencakup sejumlah teknologi, termasuk 5G dan WiFi.

Oppo disebut akan memiliki hak global atas paten 5G yang juga dimiliki Huawei. Sebagai gantinya, Huawei akan mendapatkan paten teknologi codec audio video yang dikembangkan Oppo.

Mengutip laman SCMP, Senin (12/12/2022), kesepakatan itu muncul ketika Huawei ingin meraup keuntungan secepat mungkin dari asetnya, termasuk kumpulan paten, karena pendapatan dan laba perusahaan menyusut akibat tekanan AS.

Kepala Departemen Kekayaan Intelektual Huawei, Alan Fan, tidak merinci paten spesifik yang terlibat dalam kesepakatan itu.

Sementara Kepala Kekayaan Intelektual Oppo, Adler Feng, mengungkapkan kemitraan ini adalah 'kesepakatan win-win' untuk kedua perusahaan, karena ini menunjukkan pengakuan dan penghormatan terhadap kekayaan intelektual.

 

Kesepakatan Lisensi Silang

Jaringan HP 4G dan 5G
Ilustrasi Foto Jaringan Telpon Seluler atau HP 4G dan 5G. (iSrockphoto)

Diwartakan Nikkei Asia, Huawei mengatakan pihaknya memiliki kesepakatan lisensi silang paten dengan 20 perusahaan, termasuk pemain domestik dan asing.

Samsung adalah pemegang lisensi Huawei terbesar di antara perusahaan asing dalam hal jumlah perangkat yang terjual dan paten yang dicakup, sedangkan Oppo adalah perusahaan domestik paling signifikan dengan ukuran yang sama.

Huawei telah berjibaku untuk memperluas pendapatan dari lisensi paten setelah sanksi AS mengganggu bisnis intinya, peralatan telekomunikasi dan smartphone.

Huawei adalah perusahaan pertama di dunia yang memperkenalkan chipset terintegrasi 5G, tetapi terpaksa meninggalkan pengembanganya AS secara terang-terangan membatasi aksesnya ke teknologi AS, termasuk pemasok pembuat chip utamanya.

Perusahaan sekarang hanya dapat membeli chipset seluler 4G yang diturunkan versinya dari Qualcomm di AS, tetapi masih mengontrol portofolio paten 5G.

Xiaomi, iQOO, Huawei, dan MediaTek Tunda Peluncuran Produk Baru, Kenapa?

Xiaomi 13
Tampilan Xiaomi 13 yang baru saja diperkenalkan oleh Xiaomi. (Dok: Xiaomi)

Sebelumnya, Xiaomi, iQOO, Huawei, dan MediaTek diketahui kompak untuk menunda peluncuran produk terbaru mereka di Tiongkok. Kenapa?

Mengutip GSM Arena, Jumat (2/12/2022), Xiaomi dijadwalkan akan meluncurkan HP Android terbarunya, Xiaomi 13 pada 1 Desember 2022.

Selain ponsel baru, perusahaan asal Tiongkok tersebut juga akan memperkenalkan MIUI 14 dan sejumlah perangkat Xiaomi teranyar lainnya.

Pada 2 Desember, Huawe, iQOO, dan MediaTek akan memperkenalkan deretan produk teranyarnya pada hari yang sama.

Untuk Huawei, perusahaan akan meluncurkan sepasang smartwatch teranyar mereka. Sementara itu, iQOO 11 dan iQOO Neo SE juga dijadwalkan meluncur pada hari yang sama.

Sementara MediaTek, 2 Desember 2022 menjadi debut pertama prosesor teranyar perusahaan, yakni Dimensity 8200.

Lalu kenapa perusahaan teknologi raksasa asal Tiongkok ini tidak meluncurkan produk teranyarnya?

Diketahui, keempat perusahaan ini tidak menggelar acara peluncuran produk terbaru mereka karena masa berkabung Jiang Zemin--mantan Sekretaris Jenderal Partai Komunis Tiongkok.

Kabar ini diumumkan Xiaomi, Huawei, iQOO, dan MediaTek lewat pernyataan resmi di akun Weibo masing-masing perusahaan.

Informasi, Zemin meninggal dunia pada usia 96 tahun dan pemerintah mewajibkan dikibarkannya bendera setengah tiang mulai Rabu 30 November 2022 waktu setempat.

(Dam/Isk)

Infografis Huawei Masuk Daftar Hitam Amerika Serikat. (Liputan6.com/Abdillah)

Infografis Huawei Masuk Daftar Hitam Amerika Serikat
Infografis Huawei Masuk Daftar Hitam Amerika Serikat. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya