Pendiri Alibaba Jack Ma Kembali ke China, Bahas Dampak AI Terhadap Pendidikan

Jack Ma kembali ke China untuk mengunjungi sekolah yang didirikan para pendiri Alibaba, dan membahas mengenai dampak AI untuk dunia pendidikan

oleh Giovani Dio Prasasti diperbarui 28 Mar 2023, 17:00 WIB
Diterbitkan 28 Mar 2023, 17:00 WIB
Tampil Santai, Jack Ma Sumbang Suara di Festival Musik Yunqi
Ekspresi pendiri dan ketua eksekutif Alibaba Group, Jack Ma saat menyanyikan sebuah lagu dalam Festival Musik Yunqi di Hangzhou, China (11/10). Festival ini merupakan bagian dari Konferensi Komputasi di Kota Yunqi. (AFP Photo/STR/China Out)

Liputan6.com, Jakarta - Pendiri Alibaba Group Jack Ma, kembali ke China Daratan usai lebih dari satu tahun melakukan perjalanan di luar negeri. Ia mengunjungi sekolah yang didirikannya di Hangzhou.

Senin kemarin waktu setempat, Jack Ma menemui guru-guru dan siswa di sekolah Hangzhou Yungu, sekolah swasta dari TK hingga sekolah menengah, yang didanai oleh para pendiri Alibaba di 2017.

Kabar itu juga dikonfirmasi oleh postingan dari pihak sekolah, di akun WeChat mereka.

Dilansir CNA, dikutip Selasa (28/3/2023), dalam unggahan tersebut, Ma disebut berdiskusi mengenai masa depan pendidikan di era teknologi kecerdasan buatan atau AI, yang berkembang pesat.

"Kita harus menggunakan AI untuk menyelesaikan masalah, bukan dikendalikan oleh AI," kata Jack Ma.

Jack Ma juga menyinggung teknologi seperti ChatGPT, telah memunculkan tantangan baru bagi para pendidik, dan itu hanya awal dari era AI.

Ma juga mengungkapkan, mengajar adalah profesi favoritnya, dan berharap dia bisa kembali ke dunia pendidikan suatu hari nanti. Sebelum mendirikan Alibaba, Jack Ma memang seorang guru bahasa Inggris.

Sebelum kembali ke China daratan, Ma sempat singgah di Hong Kong dan bertemu teman-temannya, serta mengunjungi Art Basel.

Jack Ma sebelumnya memutuskan pensiun sebagai Chairman di Alibaba pada hari ulang tahunnya yang ke-55 tahun 2019. Dia pun telah melakukan perjalanan ke berbagai negara untuk belajar tentang teknologi pertanian

 


Sempat Kunjungi Beberapa Negara Usai Pensiun

Jack Ma Bicarakan Digital Ekonomi di Depan Delagasi IMF-Bank Dunia
Presiden Bank Dunia Jim Yong kim bersama Pendiri Alibaba Group Jack Ma dalam diskusi panel “Disrupting Development” Pertemuan IMF-Bank Dunia di Nusa Dua, Bali pada Jumat (12/10). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Usai mengundurkan diri Jack Ma mengatakan ingin mendedikasikan hari-hari pasca pensiunnya untuk filantropi, pendidikan di desan dan mengejar minatnya menghidupkan kembali sektor pedesaan Tiongkok.

Ma juga mempertahankan dukungannya untuk pendidikan di Tiongkok lewat Inisiatif Guru Pedesaan.

Akhir tahun lalu, dia juga memberikan presentasi video singkat kepada 100 guru di pedesaan China, dan memberitahu mereka bahwa 2022 menjadi tahun yang "sulit" dan "luar biasa."

Selain itu, Ma juga sempat terlihat di Eropa, Jepang, dan China, untuk menghadiri sejumlah acara pendidikan dan pertanian.

Dia juga sempat mengunjungi Thailand awal tahun ini, sebagai bagian dari studinya tentang pertanian dan perikanan, setelah menetap tiga bulan di Jepang, di mana ia mempelajari operasional dan teknologi peternakan ikan.


Bill Gates Samakan AI ChatGPT dengan Internet dan Gadget

Bill Gates
Pendiri perusahaan raksasa Microsoft, Bill Gates (AFP PHOTO/JOEL SAGET)

Soal AI, Bill Gates beberapa waktu lalu menyamakan pengembangan ChatGPT berbasis AI dengan munculnya komputer pribadi.

Menurutnya, teknologi baru ini akan memungkinkan pengguna merasa seperti memiliki “pekerja kerah putih” sebagai asisten pribadi.

Melansir NY Post, Sabtu (25/3/2023), Bill Gates mengungkapkan, perkembangan AI sama mendasarnya dengan penciptaan mikroprosesor, komputer, internet, dan ponsel.

"Ini akan mengubah cara orang bekerja, belajar, bepergian, mendapatkan perawatan kesehatan, dan berkomunikasi satu sama lain,” tulis Gates dalam postingan blog yang diunggah Selasa (21/3/2023), berjudul “The Age of AI has Begun”.

Gates juga memperkirakan, seluruh industri akan turut berorientasi pada pengembangan teknologi AI. Bahkan, perusahaan bisnis akan membedakan dirinya pada seberapa baik mereka menggunakan chatbot AI.

“Meskipun manusia masih lebih baik daripada GPT dalam banyak hal, ada banyak pekerjaan di mana kemampuan ini tidak banyak digunakan,” tulis salah satu pendiri Microsoft ini.


Kerjasama Microsoft dengan OpenAI

Bill Gates
Bill Gates (AP)

Akhir-akhir ini, Microsoft telah menggelontorkan miliaran dolar pada ChatGPT dan bermitra dengan OpenAI untuk menambahkan fitur ini ke mesin pencariannya, yakni Bing.

Gates mengungkapkan bahwa ia telah bertemu dengan tim dari OpenAI sejak 2016 dan terkesan dengan kemajuan mereka yang stabil. Sebagai informasi, OpenAI merupakan firma riset AI yang meluncurkan teknologi ChatGPT dan berbasis di Silicon Valley. 

Dalam tulisannya, tahun lalu Gates menantang OpenAI untuk melatih kecerdasan buatan untuk lulus ujian biologi Advanced Placement. Yang mengagumkan, beberapa bulan kemudian ChatGPT mendapatkan 59 dari 0 pertanyaan dalam ujian tertulis. 

“Saya tahu saya baru saja melihat kemajuan terpenting dalam teknologi sejak antarmuka pengguna grafis,‘ tulis Gates.

Gates melanjutkan, seiring dengan semakin murahnya daya komputasi, kemampuan ChatGPT untuk mengekspresikan ide akan semakin mirip Pekerja kerah putih yang tersedia untuk membantu Anda dalam berbagai tugas.

(Dio/Ysl)

Infografis Aktris Hollywood & Tokoh Industri Teknologi Dunia Jadi Pembicara B20 Summit
Infografis Aktris Hollywood & Tokoh Industri Teknologi Dunia Jadi Pembicara B20 Summit (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya