Kominfo: Satelit Satria-1 Berkontribusi Besar untuk Aktivitas Komunikasi Publik Pemerintah

Satelit Satria-1 yang telah berjalan sukses membawa sejumlah manfaat, termasuk mendukung komunikasi publik pemerintah.

oleh Agustinus Mario Damar diperbarui 22 Jun 2023, 16:19 WIB
Diterbitkan 22 Jun 2023, 08:30 WIB
Satelit Satria-1
Peluncuran satelit Satria-1 yang berjalan sukses

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Kominfo (Komunikasi dan Informatika) resmi meluncurkan satelit Satria-1 melalui Kennedy Space Center, Florida, Amerika Serikat.

Satria-1 merupakan satelit multifungsi yang ditargetkan menempati orbit 146 derajat BT atau nantinya berada di atas langit Papua.

Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik Kemenkominfo Usman Kansong mengatakan, kehadiran Satria-1 dapat memberikan kontribusi besar terhadap aktivitas komunikasi publik pemerintah.

Terlebih, Usman menuturkan, para Penyuluh Informasi Publik (PIP) yang selama ini bekerja jarak jauh dari berbagai daerah di Indonesia, tapi terbatas atau tak terkoneksi dengan jaringan internet.

“Satria-1 juga bisa dimanfaatkan Kelompok Informasi Masyarakat (KIM) yang ingin mengajukan proposal program dan penyebaran informasi kepada masyarakat,” ujar Usman dalam siaran pers yang diterima, Kamis (22/6/2023).

Pelaksana Tugas Direktur Utama Badan Aksesibiiltas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI) Kementerian Kominfo Arief Tri Hardiyanto menyebut, satelit Satria-1 merupakan capaian hebat pemerintah memajukan digital Indonesia guna kepentingan publik.

Arief menjelaskan, semua perangkat Satria-1 dipantau Thales Alenia Space untuk memastikan perangkat berfungsi baik. Sebagai informasi, Satria-1 diluncurkan dengan roket Falcon 9 milik SpaceX.

Peluncuran satelit ini pun disambut antusias oleh Puteri Indonesia Gorontalo Favorit 2023 Marsya Rarentewan.

Menurut Marsya, peluncuran Satria-1 menjadi langkah permulaan yang baik untuk perkembangan teknologi digital di Indonesia.

“(Kehadiran) Satria-1 dapat membawa semua pelosok daerah di Indonesia jadi terhubung ke berbagai negara di dunia. Saya berharap Indonesia lebih memiliki hak khusus dengan diluncurkannya Satria-1,” ujar Marsya. 

Ia juga mengungkapkan rasa terima kasih pada pemerintah terutama Kementerian Kominfo. Sebab, ini merupakan bagian dari upaya untuk memajukan sektor digital.

Sementara Puteri Indonesia Berbakat 2023 Veronica Angelina Windy Hapsari menuturkan, peluncuran Satria-1 akan berdampak pada daerah pelosok yang masih terbatas konektivitasnya. Sebab, wilayah itu akan memiliki akses terhadap internet.

Selain itu, peluncuran ini juga berkontribusi penting mengurangi ketimpangan serta perbedaan akses digital internet di Indonesia. Meski, ia mengakui, upaya ini bukan hal yang mudah.

 

Jokowi Unggah Video Peluncuran Satelit Satria-1: Satelit Multifungsi Pertama Indonesia Berkapasitas Terbesar di Asia

Roket Falcon 9 dari SpaceX mengudara dengan membawa Satelit Satria-1
Roket Falcon 9 dari SpaceX mengudara dengan membawa Satelit Satria-1 (dok: SpaceX - Ilyas Praditya)

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo mengunggah video peluncuran Satelit Satria 1 di akun Instagram resminya @jokowi. Melalui akun tersebut, Presiden Jokowi juga menyebutkan bahwa Satelit Satria 1 merupakan kepanjangan dari Satelit Republik Indonesia 1.

Dalam unggahannya, Presiden Jokowi mengumumkan bahwa Satria 1 telah meluncur ke angkasa pada Senin, 19 Juni 2023.

"Tepat pukul 05.21 WIB atau Hari Minggu pukul 18.21 waktu Florida, Amerika Serikat, Satria 1 meninggalkan Bumi dengan roket Falcon 9 milik Space Exploration Technologies Corporation (SpaceX) dari Cape Canaveral Space Force Station, Florida," tulis Presiden Jokowi dalam keterangan foto.

Presiden Jokowi juga menjelaskan, Satria 1 menjadi satelit multifungsi pertama milik pemerintah yang memiliki kapasitas terbesar di Asia.

Nantinya, satelit Satria 1 ini akan menempati orbit 146 derajat Bujur Timur (BT), atau tepat di atas Papua.

"Peluncuran Satria 1 adalah salah satu upaya kita dalam pemerataan pembangunan infrastruktur digital di pusat pelayanan publik di seluruh Indonesia," katanya.

Satria 1 Bertujuan Hadirkan Askes Internet di Titik Layanan Publik di Daerah 3T

Satelit Satria-1
Persiapan satelit Satria-1 lepas landas dari SpaceX Cape Canaveral, Air Force Station, Florida, Amerika Serikat (AS). (Liputan6.com/ Ilyas Istianur Praditya)

Sementara itu, Plt Menkominfo Mahfud MD, sebelumnya menjelaskan bahwa fungsi Satelit Satria 1 adalah untuk meratakan akses internet di daerah 3T (tertinggal, terluar, terdepan).

"Fungsi Satria 1 ini adalah untuk meratakan akses internet, terutama untuk keperluan pendidikan, kesehatan, layanan publik, untuk masyarakat, untuk TNI, untuk Polri di seluruh wilayah Tanah Air, khususnya di daerah tertinggal, terdepan, terpencil," kata Mahfud.

Mahfud membantah pendapat yang menyebut peluncuran Satria 1 tidak ada gunanya. Karena pada kenyataannya, menurutnya, Satelit Satria 1 akan melayani wilayah 3T yang sebelumnya belum terkover akses internet cepat. Dengan begitu, pelayanan publik seperti disebutkan di atas bisa dijalankan dengan baik. 

Peluncuran Satelit Satria 1 dengan Roket SpaceX Berlangsung Sukses

Satelit SATRIA-1
Roket Falcon 9 meluncur ke angkasa membawa satelit Republik Indonesia (SATRIA-1) dari Cape Canaveral Space Launch Complex SLC 40, Florida, AS, Minggu (18/6/2023).(Liputan6.com/Ilyas Istianur Praditya)

Satelit Satria-1 atau satelit Republik Indonesia berhasil mengudara dan menuju slot orbitnya, setelah proses peluncuran yang memakan waktu sekitar 36 menit. Satelit ini lepas landas dari SpaceX Cape Canaveral, Air Force Station, Florida, Amerika Serikat (AS) sekitar pukul 05.21 WIB.

Berdasarkan pantauan Tekno Liputan6.com, Senin (19/6/2023), proses peluncuran satelit Satria-1 berjalan dengan lancar. Mulai dari proses startup hingga deploy, satelit Satria-1 berhasil mengudara tanpa ada hambatan berarti.

Satelit Satria-1 sendiri diluncurkan dengan menggunakan roket Falcon 9 dari SpaceX. Meski kini sudah berhasil mengudara, satelit tersebut tidak bisa langsung beroperasi.

Saat ini, satelit akan melakukan tahap electric orbit raising yang membutuhkan waktu sekitar 145 hari. Setelahnya, satelit ini akan melakukan serangkaian uji coba sebelum akhirnya bisa menghadirkan layanan yang optimal.

Direncanakan, satelit ini akan beroperasi pada minggu keempat Desember 2023 atau awal 2024. Perlu diketahui, produksi satelit Satria-1 oleh perusahaan manufaktur antariksa Prancis Thales Alenia Space telah dimulai sejak September 2020 hingga Mei 2023. 

(Dam/Isk)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya