Dewan Direksi BlackBerry kemarin mengumumkan telah membentuk komite khusus yang juga bertugas untuk menangani penjualan perusahaan. Kabar ini seperti mengakhiri spekulasi mengenai masa depan perusahaan asal Kanada tersebut. Rumor mengenai penjualan memang mengemuka ketika BlackBerry melakukan sejumlah efisiensi, salah satunya adalah dengan memecat ratusan karyawan.
Dilansir dari laman ZDNet yang Liputan6.col kutip Selasa (13/8/2013), sebelum pembentukan komite itu diumumkan, aktivitas BlackBerry di bursa saham Nasdaq di New York sempat dihentikan. Tentu ini sempat membuat bingung para pelaku di bursa saham.
Dalam pernyataannya, BlackBerry menjelaskan deskripsi tugas yang akan dilakukan komite khusus tersebut. Tugas itu antara lain untuk "mencari alternatif strategi untuk meningkatkan nilai dan skala penjualan untuk mengakselerasi penempatan BlackBerry 10".
"Alternatif ini bisa termasuk, di antaranya, joint ventures (penggabungan perusahaan), kemitraan strategis, penjualan perusahaan, atau transaksi memungkinkan lainnya," demikian pernyataan yang dikeluarkan Dewan Direksi BlackBerry.
Dewan Direksi juga melibatkan sejumlah manajemen senior di BlackBerry. Beberapa di antaranya adalah Chairman Barbara Stymiest dan Kepala Eksekutif atau CEO Thorsten Heins.
Heins kemudian menjelaskan fokus yang akan dilakukan. Langkah itu adalah "mengurangi biaya produksi, mendorong efisiensi, dan akselerasi penempatan BES 10, juga adopsi dari smartphone BlackBerry 10".
Adapun perusahaan finansial JP Morgan dipilih sebagai penasehat keuangan di komite khusus itu. Meski sudah terlihat siap, BlackBerry tak menjamin akan ada transaksi yang dilakukan dalam waktu dekat. Sebab komite hanya melakukan "proses eksplorasi".
Pengumuman ini juga sekaligus menghadirkan kepastian dari rumor akan dilakukannya privatisasi BlackBerry. Menurut sumber Reuters, ide privatisasi dilakukan untuk mempermudah penjualan dan penempatan posisi di pasar. Saham BlackBerry kemudian naik 5 persen pada Jumat lalu, BlackBerry dikabarkan mencari ide yang lebih baik untuk mendapatkan ekuitas dan dukungan investor untuk menarik diri dari bursa saham. (gal)
Dilansir dari laman ZDNet yang Liputan6.col kutip Selasa (13/8/2013), sebelum pembentukan komite itu diumumkan, aktivitas BlackBerry di bursa saham Nasdaq di New York sempat dihentikan. Tentu ini sempat membuat bingung para pelaku di bursa saham.
Dalam pernyataannya, BlackBerry menjelaskan deskripsi tugas yang akan dilakukan komite khusus tersebut. Tugas itu antara lain untuk "mencari alternatif strategi untuk meningkatkan nilai dan skala penjualan untuk mengakselerasi penempatan BlackBerry 10".
"Alternatif ini bisa termasuk, di antaranya, joint ventures (penggabungan perusahaan), kemitraan strategis, penjualan perusahaan, atau transaksi memungkinkan lainnya," demikian pernyataan yang dikeluarkan Dewan Direksi BlackBerry.
Dewan Direksi juga melibatkan sejumlah manajemen senior di BlackBerry. Beberapa di antaranya adalah Chairman Barbara Stymiest dan Kepala Eksekutif atau CEO Thorsten Heins.
Heins kemudian menjelaskan fokus yang akan dilakukan. Langkah itu adalah "mengurangi biaya produksi, mendorong efisiensi, dan akselerasi penempatan BES 10, juga adopsi dari smartphone BlackBerry 10".
Adapun perusahaan finansial JP Morgan dipilih sebagai penasehat keuangan di komite khusus itu. Meski sudah terlihat siap, BlackBerry tak menjamin akan ada transaksi yang dilakukan dalam waktu dekat. Sebab komite hanya melakukan "proses eksplorasi".
Pengumuman ini juga sekaligus menghadirkan kepastian dari rumor akan dilakukannya privatisasi BlackBerry. Menurut sumber Reuters, ide privatisasi dilakukan untuk mempermudah penjualan dan penempatan posisi di pasar. Saham BlackBerry kemudian naik 5 persen pada Jumat lalu, BlackBerry dikabarkan mencari ide yang lebih baik untuk mendapatkan ekuitas dan dukungan investor untuk menarik diri dari bursa saham. (gal)