7 Pengembang OS BlackBerry 10 Tinggalkan BlackBerry

Tujuh pengembang sistem operasi BlackBerry 10 mengumumkan rencana mereka untuk hengkang dari perusahaan.

oleh Ervina Anggraini diperbarui 11 Okt 2013, 18:08 WIB
Diterbitkan 11 Okt 2013, 18:08 WIB
desaigner-bb-131011b.jpg

'Badai' besar yang tengah menimpa BlackBerry masih terus berlanjut. Selain akan mem-PHK sekitar 300 orang karyawannya, BlackBerry juga akan kehilangan ujung tombak perusahaan yang memiliki peran besar dalam pengembangan sistem operasi BlackBerry 10.

Tim yang tergabung dalam The Astonishing Tribe (TAT) secara resmi mengumumkan rencana mereka untuk hengkang dari perusahaan yang telah mengakuisinya pada Desember 2010 silam. Ketujuh pengembang yang fokus mengembangkan sistem operasi BlackBerry 10 itu sebelumnya merupakan tim desainer yang mengembangkan user interface (UI) untuk lintas platform.

Ketujuh pengembang BlackBerry yang memutuskan untuk hengkang antara lain James Haliburton, Andres Larsson, Roger Andersson Reimer, Anton Boman, Michael Winberg, Oscar Olivestedt, dan Marcus Eriksson.

Tim TAT memiliki peranan penting dalam mengembangkan generasi penerus sistem operasi BlackBerry mulai dari desain visual hingga tampilan antar muka. Selepas hengkang dari BlackBerry pada Januari 2014, tim ini berencana untuk membuka usaha baru.

"Yang menjadi salah satu kebanggaan kami saat tim kami menjadi kunci utama dari kelahiran sistem operasi BB 10 hingga kemudian OS ini dibenamkan dalam perangkat BlackBerry," ucap James Haliburton seperti dikutip dari All ThingsD, Jumat (11/10/2013).

Lebih lanjut James tidak menyebutkan bagaimana kelanjutan nasib BlackBerry setelah ditinggal pergi timnya. Namun ia merasa puas dengan hasil kerja timnya selama ini dalam mengembangkan platform BlackBerry 10.

"Secara kolektif, tim kami juga telah merancang empat platform, termasuk platform Android untuk Google dan BlackBerry 10. Kami akan terus mendesain prototipe platform untuk perangkat selain ponsel seperti otomotif, rumah, dan lainnya," papar Haliburton. (vin/dew) 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya