3 Kekurangan Video Game PES 2014

PES 2014 dianggap memiliki penurunan kualitas di banyak sisi. Berikut adalah 3 hal vital yang menjadi kelemahan PES 2014.

oleh Adhi Maulana diperbarui 20 Okt 2013, 11:10 WIB
Diterbitkan 20 Okt 2013, 11:10 WIB
pes-2014-131018b.jpg

Konami telah merilis sekuel video game simulasi sepakbola populer Pro Evolution Soccer (PES) 2014 pada akhir bulan September 2013 kemarin. Sebagai salah satu judul video game yang paling dinanti para gamer, tentunya Konami diharapkan menyajikan PES 2014 sesempurna mungkin.

Namun sayang, ekspektasi tersebut kabarnya tak sanggup dipenuhi oleh Konami. Mayoritas gamer justru kecewa dengan apa yang ditampilkan Konami di PES 2014.

PES 2014 dinilai menghadirkan gameplay yang jauh berbeda dibandingkan versi-versi sebelumnya. Hal ini membuat para gamer merasa 'asing', sehingga banyak gamer yang mengaku harus beradaptasi kembali untuk dapat nyaman memainkannya.

PES 2014 dianggap memiliki penurunan kualitas di banyak sisi. Berikut adalah 3 hal vital yang menjadi kelemahan PES 2014.

1. Wajah pemain tidak mirip aslinya

Suatu judul video game simulasi sepakbola umumnya selalu berusaha menampilkan karakter wajah pemain sesuai dengan aslinya. Namun sayang, untuk urusan ini PES 2014 tidak bisa menghadirkan yang terbaik.

Jangan kaget bila melihat wajah seorang pemain ternama yang justru terlihat aneh pada PES 2014. Lionel Messi contohnya, mega bintang sepakbola dunia itu tampil dengan karakteristik wajah yang terlalu gemuk. Messi terlihat chuby tidak seperti wajah aslinya di dunia nyata.

Selain Messi, masih banyak wajah pemain lain yang dihadirkan cukup jauh berbeda dengan kenyataan. Beberapa di antaranya yang paling mencolok adalah wajah Oliver Giroud (Arsenal) dan Rafael (Manchester United).

2. Kualitas grafis terlalu kartun

Masalah lain yang cukup menganggu adalah kualitas grafis. Penggunaan mesin game anyar Fox Engine justru dinilai menurunkan kualitas grafis game populer besutan Konami ini.

Mesin game garapan Kojima Productions ini dianggap tidak sesuai dengan platform current-gen (PS3, Xbox 360, dan PC), dan lebih cocok diterapkan pada platform konsol game next-gen (PS4 dan Xbox One).

Mata awam akan melihat kontras warna yang ditampilkan grafis PES 2014 terlalu berlebihan, sehingga nampak terlalu kartun. Selain itu, tekstur gambar suporter dan kulit pemain justru tidak mendetail, banyak yang menganggap masih jauh lebih baik di versi PES 2013.

3. Konami kehilangan banyak lisensi

Konami tampaknya kalah jauh untuk urusan meraih lisensi resmi bila dibandingkan dengan pesaing mereka, EA Sports dengan FIFA 14-nya.

Seperti yang diketahui, di PES 2014 Konami tidak mendapatkan lisensi sejumlah klub ternama eropa, terutama untuk klub-klub sepakbola anggota liga Inggris. Akibatnya, nama-nama klub tersebut tak dapat dimunculkan.

Selain nama klub, Konami juga gagal meraih lisensi sejumlah stadion klub penghuni liga Spanyol.

(dhi/dew)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya