Di negara-negara Eropa, teknologi seluler hadir di era tahun 1970-an. Di Indonesia teknologi komunikasi tersebut dimulai pada tahun 1984 dengan basis teknologi Nordic Mobile Telephone (NMT).
Ditilik dari sejarahnya, penemu sistem telepon genggam yang pertama adalah seorang karyawan Motorola, Martin Cooper pada tanggal 3 April 1973. Ide yang dicetuskan oleh Cooper adalah sebuah alat komunikasi yang kecil dan mudah dibawa bepergian secara fleksibel.
Di antara tahun 1985 - 1992, barulah ponsel mulai beredar di pasar Indonesia. Akan tetapi karena ukurannya yang besar, perangkat tersebut tidak bisa dimasukkan ke dalam saku. Ini juga berat, rata-rata 430 gram dan harganya pun mahal yaitu di atas 10 juta rupiah per unit.
Telepon Genggam Pertama di Dunia
Kembali ke kisah Martin Cooper, telepon genggam generasi pertama yang diciptakannya disebut 1G. Telepon itu memiliki berat sekitar 800 gram. Teknologi yang diadopsi 1G masih bersifat analog dan dikenal dengan istilah Advance Mobile Phone System (AMPS).
AMPS menggunakan frekuensi antara 825 Mhz - 894 Mhz dan dioperasikan pada Band 800 Mhz. Karena bersifat analog, maka sistem yang digunakan masih bersifat regional. Selain bobotnya berat dan ukurannya yang besar, kekurangan dari perangkat ini adalah masih memiliki masalah dengan mobilitas pengguna.
Pada saat melakukan panggilan, mobilitas pengguna terbatas pada jangkauan area telepon genggam. Meski demikian, berkat penemuan inilah dunia telekomunikasi berubah secara drastis, hingga akhirnya melahirkan perangkat smartphone seperti sekarang ini.
Smartphone Pertama di Dunia
Bicara soal smartphone, ponsel pintar pertama kali dibuat oleh IBM pada tahun 1992. Produk tersebut diberi nama Simon. Selain berfungsi sebagai ponsel, Simon juga dilengkapi fitur seperti calendar, address book, world clock, calculator, note pad, email serta games.
Simon diluncurkan ke pasaran pada tahun 1993 oleh BellSouth Cellular. Seperti dikutip dari laman Mashable, berat smartphone pertama ini hanya sekitar 1 pon atau 0,5 kilogram. IBM Simon merupakan cikal bakal Personal Digital Assistant (PDA) yang menggunakan layar sentuh LCD.
Saat itu Simon dibanderol sekitar US$ 899 atau sekitar Rp 10,5 juta. Jelas harga ini jauh lebih mahal dari harga sebuah iPhone, BlackBerry, dan smartphone berbasis Android yang dijual saat ini. Simon hanya diproduksi sebanyak 2.000 unit di seluruh dunia. Maka tak heran jika saat ini Simon menjadi incaran para kolektor.
Era Komunikator dan PDA
Kemudian muncul Nokia Communicator yang merupakan ponsel pintar pertama Nokia, dimulai dengan Nokia 9000 pada tahun 1996. Disusul Nokia 9210 yang merupakan komunikator berlayar warna pertama dan menggunakan sistem operasi.
Selanjutnya RIM memperkenalkan BlackBerry pertama pada tahun 1999. Kemampuannya yang menyampaikan informasi melalui jaringan data nirkabel dari telepon genggam mengejutkan dunia telekomunikasi.
Lalu pada Oktober 2001, hadir ponsel pintar jenis PDA dari Handspring yaitu Palm OS Treo. Perangkat itu dilengkapi papan ketik Qwerty dengan fitur email, kalender, pengatur daftar nama, dan berbagai aplikasi yang dapat diunduh atau diselaraskan dengan PC.
Kehadiran iOS dan Android
Pada tahun 2007, Apple merilis iPhone generasi pertama yang mulai dipasarkan pada 29 Juni 2007 di Amerika Serikat dengan harga US$ 499 untuk model 4GB dan US $599 untuk model 8GB, dengan sistem kontrak operator selama 2 tahun).
Setahun berselang, sistem operasi generasi terbaru dari Google, Android, diluncurkan pada tahun 2008. Android didukung oleh Google bersama perusahaan hardware dan software terkemuka, seperti Intel, HTC, ARM, Motorola dan eBay, yang kemudian membentuk Open Handset Alliance.
Telepon pertama yang menggunakan OS Android adalah HTC Dream, merek keluran dari T-Mobile dengan nama G1. Berikutnya pada tahun 2010, Microsoft memperkenalkan Windows Phone pada 15 Februari 2010 di ajang Mobile World Congress, Barcelona. Sistem operasi ini dirilis di Amerika Serikat pada 8 November 2010. (isk/dew)
Baca Juga:
Dari Kaleng, Telegraf Hingga Sinyal Elektrik
Layanan Telepon di Indonesia Hadir Sejak Tahun 1800-an
Tren Telepon Seluler Diawali Dengan Teknologi GSM
Ditilik dari sejarahnya, penemu sistem telepon genggam yang pertama adalah seorang karyawan Motorola, Martin Cooper pada tanggal 3 April 1973. Ide yang dicetuskan oleh Cooper adalah sebuah alat komunikasi yang kecil dan mudah dibawa bepergian secara fleksibel.
Di antara tahun 1985 - 1992, barulah ponsel mulai beredar di pasar Indonesia. Akan tetapi karena ukurannya yang besar, perangkat tersebut tidak bisa dimasukkan ke dalam saku. Ini juga berat, rata-rata 430 gram dan harganya pun mahal yaitu di atas 10 juta rupiah per unit.
Telepon Genggam Pertama di Dunia
Kembali ke kisah Martin Cooper, telepon genggam generasi pertama yang diciptakannya disebut 1G. Telepon itu memiliki berat sekitar 800 gram. Teknologi yang diadopsi 1G masih bersifat analog dan dikenal dengan istilah Advance Mobile Phone System (AMPS).
AMPS menggunakan frekuensi antara 825 Mhz - 894 Mhz dan dioperasikan pada Band 800 Mhz. Karena bersifat analog, maka sistem yang digunakan masih bersifat regional. Selain bobotnya berat dan ukurannya yang besar, kekurangan dari perangkat ini adalah masih memiliki masalah dengan mobilitas pengguna.
Pada saat melakukan panggilan, mobilitas pengguna terbatas pada jangkauan area telepon genggam. Meski demikian, berkat penemuan inilah dunia telekomunikasi berubah secara drastis, hingga akhirnya melahirkan perangkat smartphone seperti sekarang ini.
Smartphone Pertama di Dunia
Bicara soal smartphone, ponsel pintar pertama kali dibuat oleh IBM pada tahun 1992. Produk tersebut diberi nama Simon. Selain berfungsi sebagai ponsel, Simon juga dilengkapi fitur seperti calendar, address book, world clock, calculator, note pad, email serta games.
Simon diluncurkan ke pasaran pada tahun 1993 oleh BellSouth Cellular. Seperti dikutip dari laman Mashable, berat smartphone pertama ini hanya sekitar 1 pon atau 0,5 kilogram. IBM Simon merupakan cikal bakal Personal Digital Assistant (PDA) yang menggunakan layar sentuh LCD.
Saat itu Simon dibanderol sekitar US$ 899 atau sekitar Rp 10,5 juta. Jelas harga ini jauh lebih mahal dari harga sebuah iPhone, BlackBerry, dan smartphone berbasis Android yang dijual saat ini. Simon hanya diproduksi sebanyak 2.000 unit di seluruh dunia. Maka tak heran jika saat ini Simon menjadi incaran para kolektor.
Era Komunikator dan PDA
Kemudian muncul Nokia Communicator yang merupakan ponsel pintar pertama Nokia, dimulai dengan Nokia 9000 pada tahun 1996. Disusul Nokia 9210 yang merupakan komunikator berlayar warna pertama dan menggunakan sistem operasi.
Selanjutnya RIM memperkenalkan BlackBerry pertama pada tahun 1999. Kemampuannya yang menyampaikan informasi melalui jaringan data nirkabel dari telepon genggam mengejutkan dunia telekomunikasi.
Lalu pada Oktober 2001, hadir ponsel pintar jenis PDA dari Handspring yaitu Palm OS Treo. Perangkat itu dilengkapi papan ketik Qwerty dengan fitur email, kalender, pengatur daftar nama, dan berbagai aplikasi yang dapat diunduh atau diselaraskan dengan PC.
Kehadiran iOS dan Android
Pada tahun 2007, Apple merilis iPhone generasi pertama yang mulai dipasarkan pada 29 Juni 2007 di Amerika Serikat dengan harga US$ 499 untuk model 4GB dan US $599 untuk model 8GB, dengan sistem kontrak operator selama 2 tahun).
Setahun berselang, sistem operasi generasi terbaru dari Google, Android, diluncurkan pada tahun 2008. Android didukung oleh Google bersama perusahaan hardware dan software terkemuka, seperti Intel, HTC, ARM, Motorola dan eBay, yang kemudian membentuk Open Handset Alliance.
Telepon pertama yang menggunakan OS Android adalah HTC Dream, merek keluran dari T-Mobile dengan nama G1. Berikutnya pada tahun 2010, Microsoft memperkenalkan Windows Phone pada 15 Februari 2010 di ajang Mobile World Congress, Barcelona. Sistem operasi ini dirilis di Amerika Serikat pada 8 November 2010. (isk/dew)
Baca Juga:
Dari Kaleng, Telegraf Hingga Sinyal Elektrik
Layanan Telepon di Indonesia Hadir Sejak Tahun 1800-an
Tren Telepon Seluler Diawali Dengan Teknologi GSM