Hacker Rusia Serang Server Situs BBC

Seorang hacker asal Rusia sempat diam-diam mengambil alih server kantor berita ternama di Inggris, BBC.

oleh Ervina Anggraini diperbarui 31 Des 2013, 08:23 WIB
Diterbitkan 31 Des 2013, 08:23 WIB
hackers-131118c.jpg

Aksi peretasan situs populer dunia kembali terjadi di penghujung tahun 2013. Seorang hacker asal Rusia sempat diam-diam mengambil alih server kantor berita ternama di Inggris, BBC.

Aksi hacker yang mengatasnamakan diri sebagai Hash atau Rev0lver ini diketahui dari postingan screenshot yang dikirimnya. Hacker ini mengirimkan screenshot server dan data yang berhasil dibobol.

Bukan hanya mengintip dan memamerkan aksinya, hacker tersebut diketahui juga menjual hasil temuannya ke pihak lain yang berminat. Meski begitu pelaku tidak membanderol harga untuk setiap data yang dijualnya itu.

Alex Holden, pendiri perusahaan cybersecurity di Milwaukee Amerika Serikat, Hold Security mengatakan, meski tidak mematok harga namun nilai server BBC tidaklah murah. Seorang hacker yang memanipulsi data dalam sebuah server dapat menyebabkan kerugian yang bernilai miliaran dollar.

"Saya rasa server BBC bukan hanya berisi 40 juta data kartu kredit, tetapi banyak data berharga yang tersimpan di dalamnya," ucap Holden seperti dikutip laman The Guardian, Selaa (31/12/2013).

Tim keamanan BCC menyadari serangan tersebut dengan adanya lonjakan data yang besar dari server perusahaan. Namun tim keamanan memastikan saat ini sudah dilakukan upaya pengamanan ekstra pasca kejadian pembobolan tersebut.

Belum dapat dipastikan apakah data yang diperdagangkan oleh hacker sudah mendapat pembeli, meski tidak dipungkiri jika ada pihak yang sempat tertarik dengan menawar data yang dijual tersebut. (vin/dew)


Baca juga:
Ada 42.000 Serangan Cyber Hantam Indonesia Dalam Sehari
Celah Keamanan Samsung Galaxy S4 Ditemukan!
Hacker Mulai Gencar Serang PS4 dan Xbox One

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya