Liputan6.com, Semarang - Di Semarang, Jawa Tengah ada sebuah pesantren yang diperuntukkan bagi para preman dan residivis yang ingin bertobat memperbaiki diri. Dengan dibimbing seorang ustaz para preman ini diajak kembali ke jalan yang benar.
Sementara di Solo, Jawa Tengah, seorang mantan preman jalanan justru kini menjadi seorang ulama pemilik pesantren yang juga guru spiritual keluarga Presiden Jokowi.
Baca Juga
Seperti ditayangkan Liputan 6 Pagi SCTV, Minggu (12/7/2015), para santri yang sedang mengaji ini adalah mantan preman atau bandit jalanan. Ada juga residivis dengan berbagai kasus. Dari perampokan, narkoba, hingga pembunuhan.
Advertisement
Namun, itu masa lalu yang sudah mereka kubur dalam-dalam. Kini mereka adalah santri Pondok Pesantren Tombo Ati di Jalan Perbalan, Semarang. Kadang disebut juga pesantrennya para preman.
Adalah Muhamad Kuswanto atau Gus Tanto. Orang yang membimbing mantan preman ini untuk bertobat dan mengenal agama Islam. Dari 300-an santri Gus Tanto, ada yang datang dengan sendirinya, ada pula tak sedikit yang dijemput Gus Tanto ke terminal, stasiun, hingga pasar.
Salah satunya adalah Sukisno. Sukisno dan puluhan santri lainnya kini sedang menata hidup yang lebih baik agar tidak kembali ke lembah hitam tempat masa lalu mereka.
Kisah lain dimiliki Agung Syuhada. Pria 45 tahun ini adalah pendiri sekaligus pembimbing Pondok Pesantren Kholifatullah Singo Ludiro di Sukoharjo, Jawa Tengah.
200 Santri belajar ilmu agama kepadanya. Salah satunya adalah keluarga Presiden Joko Widodo. Sudah 15 tahun Agung Syuhada menjadi guru spiritual keluarga Jokowi.
Namun siapa sangka sang ustaz guru spiritual keluarga Presiden ini adalah seorang mantan preman jalanan. Puluhan tahun menjadi preman jalanan, Agung memutuskan untuk mengakhirinya. Istri dan anak-anaknya lah yang memicu Agung agar berhenti hidup di dunia gelap.
Dan siapa sangka, si preman jalanan ini kini menjadi seorang ulama yang mengajak manusia ke jalan yang benar.
Setiap manusia memiliki masa lalu kelam. Namun bukan berarti tidak bisa menggapai masa depan yang lebih terang. Dan bertobat adalah satu-satunya jalan untuk menggapai ampunan Tuhan. (Nda/Ans)