Jelang Iduladha, Warga Bantul Gelar Tradisi Sucikan Hewan Kurban

Gelaran ini sekaligus sebagai bentuk kasih sayang terhadap hewan ternak yang mereka miliki.

oleh Liputan6 diperbarui 17 Sep 2015, 06:40 WIB
Diterbitkan 17 Sep 2015, 06:40 WIB
Jelang Iduladha, Warga Bantul Gelar Tradisi Sucikan Hewan Kurban
Gelaran ini sekaligus sebagai bentuk kasih sayang terhadap hewan ternak yang mereka miliki.

Liputan6.com, Bantul - Diawali rombongan pembawa ubo rampe, warga Desa Pokoh, Kecamatan Dlingo, Bantul, Yogyakarta, menggelar sebuah tradisi menyambut datangnya Hari Raya Iduladha. Warga yang di antaranya merupakan calon shohibul qurban atau yang akan berkurban pada Hari Raya Iduladha, bersama-sama mengarak hewan yang nantinya akan disembelih.

Seperti ditayangkan Liputan 6 Pagi SCTV, Kamis (17/9/2105), mereka mengarak sapi dan kambing calon hewan kurban ke tanah lapang demi sebuah ritual.

Menggunakan sarana daun dadap dan air kembang, pemuka desa memimpin ritual dan doa. Bagi masyarakat Desa Pokoh, daun dadap merupakan sarana pengusir penyakit dan penjaga kelestarian. Sementara air kembang adalah sarana menyucikan hewan, sekaligus simbol penyucian niat berkurban.

Warga berharap melalui ritual tersebut, hewan kurban akan tetap sehat hingga masa penyembelihan di hari raya nanti.

"Itu hewan yang akan dikorbankan itu disucikan dulu. Biar hewannya tenteram, bersih. Semoga nanti Allah," harap Sarimin, warga Desa Pokoh.

Bagi warga Desa Pokoh, ritual seperti ini tidak sekadar menjaga tradisi warisan leluhur. Gelaran ini sekaligus sebagai bentuk kasih sayang terhadap hewan ternak yang mereka miliki. Hewan-hewan ini juga diberi makanan ubo rampe yang sebelumnya sudah diberi doa. Mereka berharap di tahun berikutnya akan semakin banyak hewan yang bisa disembelih pada Hari Raya Iduladha. (Dan/Ans)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya