10 Panser Anoa Siap Kawal KTT APEC 2013

TNI AD memboyong 10 kendaraan lapis baja (panser anoa) dari Jakarta menuju tempat penyelenggaraan APEC 2013 di Bali.

oleh Fiki Ariyanti diperbarui 02 Okt 2013, 09:49 WIB
Diterbitkan 02 Okt 2013, 09:49 WIB
apec-panser-anoa-131002b.jpg
Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat (TNI AD) memboyong 10 kendaraan lapis baja (panser anoa) dari Jakarta menuju tempat penyelenggaraan Asia Pacific Economic Cooperation (APEC) 2013 di kawasan Bali Tourism and Development Coperation (BTDC), Nusa Dua Bali.

Menurut pantauan Liputan6.com, di kawasan bisnis tersebut telah terparkir deretan panser anoa yang akan mengamankan puncak jalannya penyelenggaraan APEC dari 5-8 Oktober ini.

Di sisi panser, terlihat sejumlah TNI AD yang sedang beristirahat karena mengaku baru tiba di Pulau Bali dari Jakarta.

"Ada 10 panser anoa 6x6 yang sudah tiba di Bali sejak kemarin (1/10/2013) dari Jakarta," ungkap Letnan TNI AD, I Wayan Budi Santosa saat berbincang dengan Liputan6.com di Bali, Rabu (2/10/2013).

Dia menjelaskan, pihaknya tergabung dalam satuan Matan Rantis yang mengamankan seluruh kepala negara yang hadir dalam perhelatan akbar tersebut, seperti berjaga-jaga dari kekacauan ancaman bom, keadaan darurat dan sebagainya.

Panser anoa, lanjut dia, memiliki kelebihan anti peluru berukuran 7,6 milimeter dan 5,56 milimeter. Total, kata Budi, panser anoa yang akan didatangkan sebanyak 14 unit.

"Sebanyak 10 unit anoa dari Jakarta dan 4 unit lain disediakan oleh Bali. Nanti tanggal 3 Oktober, Panglima TNI akan mengecek kesiapan 10 unit panser tersebut, karena seluruhnya harus tiba pada tanggal tersebut," terangnya.

Kendaraan tempur tersebut, sambung Budi akan mangamankan tiga titik, yakni Bali International Convention Center (BICC), BNDCC, dan Sofitel Hotel, tempat Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menginap selama di Bali.

"Anoa ini sudah meluncur dari Jakarta empat hari lalu bersama rombongan TNI AD. Selain panser, nanti ada beberapa kapal induk dari negara lain datang ke Bali," tukas dia mengakhiri perbincangan. (Fik/Nur)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya