Sawahlunto Dijagokan Gelar Panjat Tebing Internasional

Federasi Panjat Tebing Indonesia sedang gencar gelar kejuaraan demi target dua emas di Asian Games.

oleh Defri Saefullah diperbarui 25 Agu 2017, 23:45 WIB
Diterbitkan 25 Agu 2017, 23:45 WIB
Kejurnas Panjat Tebing
Walikota Sawahlunto, Ali Yusuf (kanan) saat membuka kejurnas panjat tebing kelompok umur (istimewa)

Liputan6.com, Jakarta - Kota Sawahlunto sudah pantas menjadi tuan rumah kejuaraan panjat tebing berskala internasional. Sebab, sarana pertandingan di daerah ini sudah memadai dan didukung oleh keunikan dan keindahan kota bekas pertambangan batu bara ini.

“Kami ingin event panjat tebing internasional bisa digelar di kota ini. Mengajak para atlet panjang tebing kelas dunia bertanding di sini dan melihat cantik dan indahnya Sawahlunto,” ujar Ketua Umum Pengurus Pusat Federasi Panjat Tebing Indonesia (PP FPTI), Faisol Riza seperti rilis yang diterima Liputan6.com.

Saat ini, Sawahlunto menggelar Kejurnas panjat tebing untuk Kelompok Umur XII di Wall Taman Silo, Sawahlunto, Sumatera Barat, sejak Kamis (24/8/2017). Ini merupakan salah satu upaya serius dari FPTI untuk mempersiapkan atlet panjang tebing handal demi target dua medali emas di Asian Games 2018.

Saat ini, optimisme untuk memenuhi target emas Asian Games 2018 juga terus menyala melihat perkembangan positif para atlet nasonal panjat tebing yang sedang menjalani Pelatnas di Yogyakarta. Bahkan ada yang memiliki catatan waktu melewati rekor dunia meski tidak resmi karena  dicatat dalam latihan.

Hal ini juga diharapkan menambah motivasi para atlet muda yang bertanding d Kejurnas Kelompok Umur XII 2017 untuk bisa mencontoh kakak-kakak mereka di Pelatnas.



Meski tidak dipertandingkan di tiga SEA Games terakhir, menyusul dominasi Indonesia yang hampir menyapu bersih emas saat Indonesia menjadi tuan rumah SEA Games 2011, panjat tebing kini berpotensi besar untuk mengharumkan nama bangsa di pentas internasional.

Tidak hanya Asian Games tahun depan, PP FPTI juga berharap bisa meraih sukses saat panjat tebih untuk kali pertama di pertandingkan di Olimpiade 2020 di Jepang.  Dengan menjadi cabor resmi olimpiade, panjat tebing juga diharapkan bisa dilombakan kembali di SEA Games 2019 di Filipina.

Panjat tebing sudah menjadi cabor resmi olimpiade 2020. Siapa tahu nanti atlet olimpiade ada yang dari Sawahlunto dan mudah-mudahan dapat emas. Untuk itu, para atlet di Kejurnas Kelompok ini jangan lembek, harus berlatih keras untuk membawa nama daerah, provinsi masing-masing dan negara,” kata Riza.

160 Atlet

Kejurnas Panjat Tebing
Ketua Umum PP FPTI Faisol Riza (keempat dari kiri) saat menyerahkan Piala Bergilir Kejurnas Kelompok Umur XII kepada Walikota Sawahlunto Ali Yusuf, di Wall Taman Silo, Sawahlunto, Sumatera Barat, Jumat (25/8) (istimewa)

Ada 160 atlet dari berbagai daerah di Tanah Air yang tercatat mengikuti Kejurnas Panjat Tebing Kelompok Umur XII.Para atlet di rentang usia 10-19 tahun ini akan memperebutkan 26 medali emas dari 26 nomor yang dipertandingkan dari tiga katagori speed, lead dan boulder.

Kejurnas ini merupakan program FPTI untuk mengetahui perkembangan atlet di masing-masing daerah sekaligus menjadi alat ukur FPTI menentukan peringkat nasional atlet yang akan menjadi acuan dalam seleksi di kejuaraan internasional.

Walikota Sawahlunto, Ali Yusuf menyambut baik perhelatan Kejurnas yang digelar di daerahnya. Sekaligus bangga dan siap jika FPTI dapat menghadirkan kejuaraan internasional ke kota ini. Sebab, hal ini menjadi ajang promosi bagi Sawahlunto yang tengah mempersiapkan diri menjadi kota tua untuk diakui Unesco.

“Batubara di kota ini yang sudah tidak bisa diperbaharui. Sehingga lewat panjat tebing ini mudah-mudahanan Sawahluntu terus maju dan berkibar di internasional. Kami siap menjadi tuan rumah ajang nasional dan internasional,”  ujar Ali Yusuf

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya