Liputan6.com, Jakarta - Timnas bola tangan Indonesia tak ingin numpang lewat di Asian Games Jakarta-Palembang yang berlangsung 18 Agustus hingga 2 September 2018. Karena itu, untuk meningkatkan performa, para atlet dikirim keluar negeri guna menguji kemampuan.
Baca Juga
Advertisement
Saat ini, timnas bola tangan Indonesia untuk Asian Games sedang menjalani pemusatan latihan di Thailand hingga 2 Mei nanti. "Tujuannya agar tim punya pembanding setelah menjalani persiapan selama beberapa bulan terakhir. Saat ini, Thailand memang yang terkuat untuk wilayah Asia Tenggara," kata Ketua Umum Asosiasi Bola Tangan Indonesia (ABTI) Dody Usodo Hargo.
Selama di Negeri Gajah Putih, timnas bola tangan tidak mengikuti kompetisi resmi. Tapi, mereka dijadwalkan bertanding dengan klub-klub papan atas di Thailand. Untuk diketahui, ABTI mengirimkan 32 atlet dan 11 ofisial.
"Sampai saat ini, proses seleksi timnas bola tangan masih berjalan. Namun, jumlah atlet yang disetujui pemerintah hanya 14 putra dan 14 putri. Sedangkan kami menyiapkan 16 putra dan 16 putri untuk persiapan Asian Games ini," ucap pria yang juga petinggi KONI Pusat itu.
Target
Terkait dengan target di Asian Games 2018, Dody memilih realistis karena olahraga bola tangan di Indonesia belum sepopuler cabang olahraga lain. Kendati demikian, ABTI tetap memberi target kepada skuatnya.
Terlebih, saat ini, timnas bola tangan dilatih Yoon Tae Il. Pelatih asal Korea Selatan itu dipilih berdasarkan rekomendasi dari Federasi Bola Tangan Asia (AHF) demi memajukan prestasi olahraga ini di Indonesia.
"Untuk Asian Games 2018, kami memang tidak bisa menjanjikan apa-apa karena banyak negara lain yang lebih kuat. Tapi, kami menargetkan kepada tim putra maupun putri agar setidaknya mampu menembus putaran final," ujar Dody.
Advertisement
Makin Dikenal
Ia pun berharap di masa yang akan datang olahraga bola tangan semakin dikenal masyrakat luas. Maklum, sejak berdiri pada 2007, ABTI tercatat baru memiliki 20 pengurus provinsi (pengprov).
Karena itu, Dody menargetkan ABTI kelak memiliki 34 pengprov di masa kepemimpinannya, yakni periode 2018-2022. Ini dimaksudkan agar memudahkan pengembangan olahraga bola tangan di Tanah Air.
"Sebagai salah satu cabang Olimpiade, sudah seharusnya bola tangan mendapat perhatian lebih. Kami bersyukur, setidaknya untuk Pekan Olahraga Nasional (PON) 2020 di Papua, bola tangan akan dipertandingkan secara resmi," tandasnya.