Menpora Berpesan soal Doping saat Tinjau Pelatnas Paralayang

Menpora Imam Nahrawi melakukan kunjungan ke pelatnas cabor paralayang di Gunung Mas, Puncak, Bogor, (Kamis/2/72018).

oleh Fitri Apriani diperbarui 27 Jul 2018, 07:57 WIB
Diterbitkan 27 Jul 2018, 07:57 WIB
Menpora Tinjau Kesiapan Venue dan Atlet Paralayang Indonesia
Menpora Imam Nahrawi (tengah) berbincang bersama atlet paralayang Indonesia saat meninjau latihan di kawasan Puncak, Cianjur, Jawa Barat, Kamis (26/7). Menpora juga meninjau kesiapan venue paralayang Asian Games 2018. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Bogor - Menpora Imam Nahrawi melakukan kunjungan ke pelatnas cabor paralayang Asian Games 2018 di Gunung Mas, Puncak, Bogor, (Kamis/2/72018). Imam berpesan kepada para atlet agar menghindari obat yang termasuk doping.

Pada kunjungan tersebut, Imam sempat mendengarkan keluhan dari pelatih paralayang, Gendon Subandono. Menteri berusia 45 tahun ini juga mengimbau kepada atlet dan pelatih untuk lebih berhati-hati mengonsumsi obat dan makanan.

"Peringatan kepada semua pelatih dan atlet, obat yang diminum harus bener-benar steril dari doping. Itu menjadi catatan. Saya tugaskan tadi ketua lembaga antidoping untuk memantau, tidak cukup hanya menerima laporan tapi harus datang menyaksikan langsung seperti yang kami lakukan," ujar Imam.

"Tadi juga ada keluhan hasil MRI (Magnetic resonance imaging) selama ini belum dibaca oleh dokter. Tentu saya minta harus maksimal, besok pagi atau malam ini harus segera ada laporan dan ada tindak lanjut karena cedera itu tidak bisa dibiarkan. Hasil MRI juga menjadi rujukan untuk kami."

"Kemudian ada keluhan masalah konsumsi obat dan suplemen, apa ada unsur-unsur doping di dalamnya. Pengetahuan ini penting untuk diketahui seluruh cabang olahraga. Lembaga doping harus mengawal seluruh atlet, apa yang mereka minum," kata pria yang akrab dipanggil Cak Imam ini.

Paralayang menjadi salah satu cabor yang diandalkan mendulang emas pada Asian Games 2018 pada 18 Agustus-2 September. Saat ini paralayang Indonesia menempati ranking pertama dunia versi World Air Sport Federatikn (FAI) dalam kategori ketepatan mendarat per 1 Juli lalu. (Fitri Apriani) 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya