Liputan6.com, Jakarta - I Gede Siman Sudartawa mungkin tidak akan pernah mengira melakukan kesalahan fatal pada cabang olahraga (cabor) renang gaya punggung 100 meter putra Asian Games 2018. Perenang asal Bali tersebut harus puas finis di posisi buncit.
Usai perlombaan, Siman mengungkap penyebab dirinya mengakhiri lomba di peringkat paling rendah. Perenang asal Bali itu menyatakan dia tidak melihat bendera penanda bahwa lomba telah memasuki setengah jalan.
Advertisement
Baca Juga
Saat perenang yang lain membalikkan badan, tangan dan kepala Siman malah membentur dinding pembatas kolam atau balok start. Alhasil, perenang berusia 23 tahun itu banyak membuang waktu.
"Tadi bendera 5 meternya (penanda) benar-benar tidak kelihatan. Jadi, harusnya salto, malah aku empaskan. Tidak apa-apa, jadikan pengalaman," ujar Siman.
"Mungkin lebih fokus lagi. Hari ini sih kayanya kurang fokus. Bendera 5 meter kurang kelihatan," kata Siman.
*Update terkini Asian Games 2018 mulai dari Jadwal Pertandingan, Perolehan Medali hingga informasi terbaru dari Arena Pesta Olahraga Terbesar Asia di sini
Tekanan Besar
Siman ingin bertanggung jawab atas kelalaiannya pada perlombaan kali ini. Karena ekspektasi begitu besar kepadanya, pendulang medali emas SEA Games 2017 Malaysia itu ingin membuktikan kualitasnya pada perlombaan berikutnya.
"Lumayan sih, mungkin euforianya tuan rumah, terus, harapan juga ke aku, belum pressure-nya. Minta doanya saja," tutur Siman mengakhiri.
Saksikan video pilihan di bawah ini
Advertisement