Jakarta - Kontingen pencak silat Indonesia tak terbendung di Asian Games 2018. Abdul Malik menggenapi kegemilangan Indonesia dengan menyabet emas dari kelas B 50-55 kg putra. Total, Indonesia sudah mendulang delapan emas dari pencak silat.
Medali emas diraih Abdul Malik setelah menundukkan pesilat Malaysia, Muhammaf Faizul M. Nasir. Abdul membukukan kemenangan telak 5-0. Medali perunggu menjadi milik pesilat Filipina, Dines Dumaan dan atlet Laos, Bo Thammavongsa.
Baca Juga
Erick Thohir Beruntung Pemain Diaspora Yakin pada Proyek untuk Lolos ke Piala Dunia dan Olimpiade
3 Calon Pelatih Asal Belanda yang Bisa Gantikan Pep Guardiola di Manchester City, Siapa Saja Mereka?
Wawancara Reuters kepada Erick Thohir: Timnas Indonesia perlu berada di 9 besar Asia untuk Lolos ke Piala Dunia 2026
Kemenangan Abdul Malik memastikan Indonesia menyapu bersih medali emas dari pencak silat sepanjang Senin ini. Bahkan, Indonesia masih punya kesempatan menambah beberapa medali emas lagi pada Rabu (29/8/2018).
Advertisement
Dengan tambahan dari Abdul Malik, pundi-pundi emas Indonesia di Asian Games 2018 kini menjadi 20 keping.
Tunaikan Nazar Mulia usai Raih Medali Emas
Abdul Malik tak henti-hentinya mengucap syukur setelah menyabet medali emas di cabang olahraga pencak silat Asian Games 2018. Kemenangan itu membuka jalan Abdul untuk mewujudkan niat mulianya.
Medali emas menjadi milik Abdul Malik setelah menang 5-0 atas pesilat Malaysia, Muhammad Faizul M Nasir, di final tarung putra kelas B 50-55 kg di Padepokan Pencak Silat, TMII, Jakarta Timur, Senin (27/8/2018). Bonus besar sudah menanti pesilat asal Manado itu.
Pemerintah sudah berjanji akan menggelontorkan bonus senilai Rp 1,5 miliar untuk para penyumbang medali emas Asian Games 2018, termasuk Abdul Malik. Sang pesilat mengaku sudah punya rencana khusus untuk uang bonus tersebut.
Rencana Abdul sangat mulia. Dia ingin mengubah nasib keluarganya dan membangun masjid di tiga daerah di Sulawesi Selatan.
"Saya mendedikasikan kemenangan ini buat keluarga dan buat adik-adik saya. Saya ingin mengubah nasib keluarga saya," ujarnya setelah pertandingan.
Soal masjid, dia sudah memilih di daerah mana saja masjid impiannya akan dibangun. "Sebelum bertanding di Asian Games saya sudah punya niat yang pasti ingin membangun masjid jika berhasil meraih emas. Saya ingin membangun masjid di tiga daerah di Sulawesi Utara, yaitu di Bitung, Tondano, dan Manembo-Nembo," kata Abdul Malik.
Advertisement
Data Lengkap Abdul Malik
Nama lengkap: Abdul Malik
Postur: 165 cm/54 Kg
Nomor pencak silat: Kelas B Putra 50 Kg - 55 Kg
Perjalanan laga hingga raih medali emas:
Kualifikasi: Vs Nguyen Dinh Tuan (Vie) 3-1
Perempat final: Vs Cheni Sobri (Tha) 5-0
Semifinal: Vs Thammavongsa Bo (Lao) 5-0
Final: Vs M. Faizul Nasir (Mas) 5-0
Panggilan: Malik
Hobi: Bernyanyi
Pendidikan: Pendidikan dasar Melatih Pencak Silat (Universitas Negeri Manado)
Klub pencak silat: Perguruan Perinas AsadPelatih: Kifli Lamsu (Sejak 2008)
Riwayat cedera: Dia menderita cedera hamstring pada tahun 2013.
Mamulai Karier: Dia mulai berlatih pencak silat pada usia 11 pada tahun 2008.
Ambisi: Meraih medali Emas di Ajang Asian Games 2018.
Prestasi olahraga yang paling berkesan: Memenangkan emas di Pertandingan Universitas ASEAN 2016 di Bedok, Singapura.
Tokoh inspirasi: Eka Yulianto (Praktisi pencak silat dari Indonesia)
Orang paling berpengaruh dalam karier olahraga: Keluarga
Ritual jelang bertanding: Mendengarkan Musik
Moto Hidup: "Tenang, bersabarlah dan jangan membuat kesalahan sekecil apa pun."
Sumber: Bola.com