Hartawan Rusia Jual Saham Facebook & Apple Demi Produk China

Kala pemodal berburu saham Facebook dan Apple, Alisher Usmanov justru melepasnya. Apa alasannya?

oleh Siska Amelie F Deil diperbarui 18 Mar 2014, 13:44 WIB
Diterbitkan 18 Mar 2014, 13:44 WIB
usmanov-arsenal-130501b

Liputan6.com, Jakarta Kala investor mengantre membeli saham dua raksasa Amerika Serikat, Facebook Inc dan Apple Inc, Miliarder terkaya di Rusia, Alisher Usmanov justru bertindak lain. Usmanov melego saham dua perusahaan itu dan lebih memilih berinvestasi di perusahaan teknologi asal China, Alibaba Group Holding Ltd. Memang, selama ini China dikenal sebagai rekan dagang terbesar Rusia.

"Perusahaan-perusahaan China kini memiliki sekitar 70% hingga 80% dari seluruh portofolio investasi internet asing milik kami," ungkap pimpinan USM Advisors LLC, perusahaan manajemen aset Usmanov, Ivan Streshinskiy seperti dikutip dari Bloomberg, Selasa (18/3/2014).

Streshinskiy  menjelaskan, sebagian besar investasi tersebut mengalir ke Alibaba, JD.com dan sejumlah perusahaan lain yang juga sangat potensial.

Usmanov merupakan salah satu miliarder terkaya di dunia yang memperoleh kekayaannya dengan membangun perusahaan tambang dan pengolahan bijih besi  Metalloinvest Holding Co., setelah mengakuisisinya terlebih dulu. Tahun lalu, pria berusia 60 tahun ini membeli saham Apple senilai US$ 100 juta dan menjualnya tahun ini.

Menurut Streshinskiy, penjualan saham Apple itu disusul pengurangan jatah kepemilikan usaha Usmanov di Facebook.

"Kami harap innevstasi kami di perusahaan-perusahaan internet China dapat menghasilkan keuntungan yang setara atau lebih baik daripada yang kami peroleh dari perusahaan-perusahaan Amerika Serikat," ungkap Streshinskiy.

Sejauh ini, valuasi Alibaba diprediksi meningkat hingga US$ 153 miliar bulan lalu setelah perusahaan perdagangan elektronik China mengalami lonjakan penjualan. Perusahaan yang berbasis di Hangzhou itu kini sedang mempersiapkan proses guna melepaskan saham perdananya pada publik (IPO) di Amerika Serikat.

Aksi itu diperkirakan dapat menjadi penawaran saham perdana terbesar di AS selama dua tahun terakhir. Menurut anak usaha Alibaba pemilik JD.Com, Tencent Holdings, riteler online China tersebut kemungkinan melancarkan penawaran terseut pada kuartal mendatang senilai lebih dari US$ 20 miliar.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya