Isu Investasi Belum Jadi Perhatian di Kampanye Pemilu

Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia menilai kampanye partai politik kurang memperhatikan isu investasi dan kesejahteraan.

oleh Agustina Melani diperbarui 23 Mar 2014, 14:30 WIB
Diterbitkan 23 Mar 2014, 14:30 WIB
Buruh
(Foto: Setkab.go.id)

Liputan6.com, Jakarta - Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) menilai kampanye partai politik kurang memperhatikan isu investasi dan kesejahteraan. Oleh karena itu, KSPI mengharapkan partai politik mempunyai komitmen terhadap isu tersebut.

Presiden KSPI, Said Iqbal mengatakan, pertumbuhan ekonomi di kisaran 5,7%-5,9% pada 2014 sesungguhnya masih dapat didongkrak ke level 6%. Pertumbuhan ekonomi itu di atas target Bank Indonesia (BI) dapat tercapai asal para anggota partai politik dapat meyakinkan investor untuk menanamkan investasinya dalam kampanye.

"Indonesia tetap aman walaupun sedang ada pemilihan umum (Pemilu), dan pada saat bersamaan partai politik pun harus meyakinkan rakyat khususnya kaum buruh bahwa investasi yang masuk ke Indonesia akan berorientasi pada kesejahteraan," ujar Said, dalam keterangan yang diterbitkan, Minggu (23/3/2014).

Ia menambahkan, para partai politik juga harus tetap menegakkan kedaulatan bangsa yaitu investor yang masuk tidak boleh mensyaratkan memakai pekerja outsourcing, jam kerja panjang, dan meminta kebijakan upah murah, serta menekankan kontrak kerja individu tanpa hak berserikat.

"Ke semua permintaan investor ini harus ditolak. Akan tetapi secara bersamaan dalam kampanyenya partai politik harus mengatakan akan membangun infrastruktur seperti jalan dan pelabuhan, produktivitas," kata Said.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya