Tawarkan Upah Buruh Lebih Murah, Ini Negara Pesaing Terberat RI

Indonesia nampaknya harus berhati-hati dalam menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN lantaran memiliki saingan berat yang menawarkan upah murah.

oleh Fiki Ariyanti diperbarui 23 Mar 2014, 19:00 WIB
Diterbitkan 23 Mar 2014, 19:00 WIB
Buruh
(Foto: Setkab.go.id)

Liputan6.com, Jakarta - Indonesia nampaknya harus berhati-hati dalam menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). Pasalnya, negara ini mempunyai saingan terberat yang menawarkan upah tenaga kerja lebih murah.

Hal ini disampaikan Direktur Utama PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI) Persero, Ismed Hasan Putro. Dia mengungkapkan, investor dan perusahaan bakal lari meninggalkan Indonesia apabila pemerintah tak menyiapkan sumber daya manusia (SDM) yang unggul.

"Para pekerja diharapkan bisa mempersiapkan dan meningkatkan kompetensinya. Kalau tidak investor dan perusahaan akan lari ke negara lain, seperti Kamboja, Laos dan Vietnam," tutur dia di Jakarta, Minggu (23/3/2014).

Ketiga negara itu, tambahnya, merupakan pesaing terberat Indonesia dalam hal upah minimum. Tak heran bila mulai banyak perusahaan di Tanah Air yang bergerak di sektor padat karya memindahkan operasional mereka ke negara-negara tersebut. Kondisi ini akan semakin parah jika buruh menuntut kembali kenaikan upah 30% di tahun depan.

"Ketiga negara itu punya tenaga kerja murah, buktinya banyak perusahaan padat karya pindah ke sana. Makanya skill harus ditingkatkan," tutur Ismed.

Ismed berharap, pemerintah mengurangi ekspor Tenaga Kerja Indonesia (TKI) ke luar negeri, terutama untuk bekerja sebagai pembantu rumah tangga.

"Jangan lagi untuk pembantu, maka dari itu standar dan pendidikan TKI minimal SMK untuk dikirim ke Timur Tengah misalnya. Jadi pemerintah harus punya kualifikasi yang jelas," tegas dia.

Sementara Pakar Politik LIPI, Siti Zuhro mengimbau agar pemerintah meningkatkan jati diri Indonesia sebagai bangsa. Artinya rakyat mulai diajarkan duduk sama tinggi. "Jadi bukan lagi bangsa kacung," cetusnya.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya