Pedagang Menanti Harga Cabai Rawit Merah Turun

Sampai hari ini, pedagang pasar tradisional masih menanti turunnya harga cabai merah rawit

oleh Achmad Dwi Afriyadi diperbarui 24 Mar 2014, 11:01 WIB
Diterbitkan 24 Mar 2014, 11:01 WIB
Seorang pedagang bumbu dapur merajang cabai, di Pasar Bulu Semarang, Jateng. Harga cabai saat ini telah mencapai Rp28 ribu per kilogram atau naik lebih dari 100 persen. (Antara)

Liputan6.com, Jakarta Sampai hari ini, pedagang pasar tradisional masih menanti turunnya harga cabai merah rawit. Saat ini cabai rawit  merah dijual Rp 70 ribu per kilogram (kg).

"Turunnya sebentar, nggak terasa, habis itu naik lagi," kata Uti (42) pedagang Pasar Kebayoran Lama, Jakarta, Senin(24/3/2014).

Uti mengatakan, harga cabai rawit merah pasca erupsi Gunung Kelud naik hingga Rp 60 ribu per kg. Lalu, komoditas tersebut turun menjadi Rp 55 ribu per kg. Saat ini naik lagi, bahkan sampai pada Rp 75 ribu per kg ketika ia ambil di bagian dalam pasar untuk dijual kembali.

Pedagang lain Nurhayati (45) mengeluhkan hal serupa. Ia mengaku terpaksa mengoplos dagangannya dengan cabai rawit putih guna menurunkan harga.

" Kalau nggak dioplos Rp 80 ribu per kg. Kalau campur Rp 60 ribu per kg. Lebih murah, beda Rp 20 ribu," kata dia.

Nurhayati mengaku tidak bisa pastikan penyebab kenaikan harga cabai rawit merah. Ia mengira kenaikan harga lebih disebabkan berkurangnya pasokan cabai yang masuk ke Pasar Induk Kramat Jati sehingga menjadikannya mahal.

Lengkapnya, berikut harga sayur-mayur di pasar tradisional berdasarkan pantauan Liputan6.com

Cabai rawit merah Rp 70 ribu per kg
Cabai rawit hijau Rp 28 ribu per kg
Cabai keriting merah Rp 19 ribu per kg
Kol Rp 5.000 kg
Sawi putih Rp 5.000 kg
Tomat Rp 4.000 kg
Daun bawang Rp 10 ribu per kg
Terong  Rp 8.000 per kg
Bawang merah Rp 19 ribu per kg
Bawang putih Rp 14 ribu per kg
Wortel Rp 8.000 per kg
Timun Rp 5.000 per kg.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya