Rusia Bakal Ganggu Pertumbuhan Ekonomi Eropa

Ketegangan dengan Rusia mempengaruhi pasokan minyak dan gas yang memberikan dampak negatif di Eropa.

oleh Agustina Melani diperbarui 06 Mei 2014, 07:00 WIB
Diterbitkan 06 Mei 2014, 07:00 WIB
Krisis ukraina
(ANTARA FOTO/REUTERS/Stringer)

Liputan6.com, London - Komisi Eropa memperingatkan, ketegangan dengan Rusia bakal mempengaruhi pertumbuhan ekonomi Eropa pada 2014.

"Meningkatnya ketegangan dengan Rusia menyebabkan gangguan besar dalam pasokan minyak dan gas sehingga mendorong kenaikan harga. Ini memberikan dampak negatif bagi sejumlah negara," ujar Komisi Eropa, seperti dikutip dari CNNMoney, Selasa (6/5/2014).

Rusia berhadapan dengan Amerika Serikat (AS) dan Eropa atas situasi memburuk di Ukraina. Pemimpin barat menuduh Rusia membantu protes dan pelanggaran hukum di Ukraina Timur. Akan tetapi pejabat Rusia membantah hal itu.

AS dan Eropa pun masing-masing memberikan sanksi kepada perusahaan-perusahaan Rusia dan individu yang dekat dengan Presiden Rusia Putin. Di sisi lain, Rusia memperingatkan ekspor gas alam ke Eropa dapat terganggu karena memotong gas di Ukraina yang menjadi salah satu transit penting gas bagi Eropa.

Pertumbuhan ekonomi di Uni Eropa diharapkan mencapai 1,6% pada 2014. Angka ini naik dibandingkan tahun lalu di kisaran 0,1%.  Faktor Rusia menjadi salah satu risiko bagi Eropa. Adapun inflasi rendah masih menjadi ancaman utama.

Komisi Eropa memperkirakan inflasi menurun menjadi 0,8% pada 2014 di kawasan Euro. Sebelumnya Uni Eropa memperkirakan tingkat inflasi 1,5% jauh lebih sehat pada 2014.

Inflasi di Uni Eropa masih dipengaruhi penurunan harga komoditas, penguatan euro dan kondisi pasar tenaga kerja di sejumlah negara. Adapun inflasi di zona Euro turun menjadi 0,5% level terendah sejak November 2009.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya