Liputan6.com, Jakarta - Cuaca ekstrem yang terjadi pada awal tahun ini membuat penjualan semen kurang bergairah. Pasalnya produsen semen tak mampu memacu distribusi secara maksimal ke sejumlah daerah di Indonesia.
Direktur Utama PT Semen Indonesia Tbk (SMGR), Dwi Soetjipto melaporkan, penjualan semen sebesar 6,2 juta ton atau naik tipis 3,5% pada kuartal I 2014 dibanding periode yang sama tahun lalu sebesar 5,9 juta ton.
Kinerja ini menopang pendapatan perseroan yang tercatat sebesar Rp 6,17 triliun, meningkat 11,43% dengan laba bersih Rp 1,3 triliun di periode tiga bulan pertama ini. Sedangkan kuartal I 2013, pendapatan sebesar Rp 5,54 triliun, dan laba bersihnya Rp 1,23 triliun.
"Kuartal I ini memang ada perlambatan, karena penjualan semen nasional tumbuh 3,7%. Ini disebabkan karena ada masalah cuaca, banyak yang kena banjir sehingga aktivitas pembangunan menjadi terganggu," terang dia di acara Institusional Investor Day, Gedung BEI, Jakarta, Rabu (6/5/2014).
Diakui Dwi, distribusi produk semen perseroan juga mengalami gangguan akibat badai dan gelombang laut tinggi selama dua pekan pada awal tahun lalu. Sehingga menyebabkan kapal dilarang berlayar.
"Kami nggak bisa mengirim produk ke daerah lain. Tapi memang trennya kalau ada problem di satu bulan, maka akan naik di bulan berikutnya jadi bisa recover. Dan April lalu aktivitas produksi berkurang karena ada pemilu yang mengharuskan tenaga kerja pulang ke kampung halaman untuk nyoblos," jelas Dwi.
Meski demikian, dia optimistis pasar semen ke depan akan terus bertumbuh di kuartal III dan IV setelah pemilu presiden rampung. Perseroan mengasumsikan pertumbuhan semen 6% per tahun dengan konsumsi semen menembus 73,55 juta ton pada 2017. Menanjak dibanding posisi tahun lalu sebesar 58 juta ton.
Hingga Maret 2014, Badan Usaha Milik Negara (BUMN) ini memimpin pangsa pasar semen nasional 43,8%. "Jika tidak ada penambahan kapasitas dikhawatirkan terjadi shortage semen pada masa mendatang dan akan menghambat pembangunan nasional," ucap Dwi.
Salah satu strateginya, kata dia, melakukan penambahan kapasitas pada pabrik yang terlah beroperasi serta membangun pabrik baru. Saat ini, Semen Indonesia sedang membangun pabrik baru di Jawa Tengah dan Sumatera Barat yang masing-masing berkapasitas 3 juta ton. Sedangkan nilai investasi keduanya di atas Rp 7 triliun.
"Juga dengan akuisisi penjualan semen dan menjajaki potensi kemitraan dengan membentuk perusahaan patungan. Cara ini dapat menggenjot kapasitas produksi mencapai 40,8 juta ton di 2017," tandas Dwi. (Fik/Ahm)
Banjir Bikin Penjualan Semen Indonesia Naik Tipis
Manajemen PT Semen Indonesia Tbk memperkirakan penjualan semen akan pulih setelah pemilihan umum presiden rampung pada kuartal III 2014.
diperbarui 07 Mei 2014, 13:43 WIBDiterbitkan 07 Mei 2014, 13:43 WIB
Advertisement
Video Pilihan Hari Ini
Video Terkini
powered by
POPULER
1 2 3 4 5 Energi & TambangHarga Emas Cetak Rekor Termahal, Masih Terus Naik Lagi
6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Edan, Pelajar SMP Bobol 3 Toko Sembako dan Bawa Kabur Duit Ratusan Juta di Lembata
Qadha Sholat Subuh karena Bangun Kesiangan, Bolehkah? Ini Kata UAS dan Buya Yahya
Iwan Fals dan Istri Diperiksa Polisi Terkait Organisasi OI, Ini Duduk Perkaranya
Ini Doa-Doa Para Nabi yang Bisa Berikan Dampak Luar Biasa
Viral Baru Lebaran Melayu Didesain ala Ultraman, Ternyata Ada Peminatnya
Asal-usul Ceres, Planet Katai yang Diduga Miliki Air
Anggaran Kena Pangkas, KPK Kurangi Barang Cetakan hingga Gelar Pertemuan Daring
Presiden Prabowo Bakal Evaluasi PSN, LAM Minta Legislator dan Senator Jembatani ke Istana
Jadwal Sholat DKI Jakarta, Jawa dan Seluruh Indonesia Hari Ini Rabu 6 Februari 2025
Putusan Dismissal Sengketa Pilkada 2024 Hari Pertama: 138 Gugur, 20 Lanjut Sidang
4 Film Indonesia yang Bakal Tayang Lebaran 2025, Film Animasi hingga Drama
Mengapa Allah Tidak Merahasiakan Malam Nisfu Sya'ban seperti Lailatul Qadar?