Liputan6.com, Jakarta - Pemberlakuan aturan wajib memenuhi syarat Standar Nasional Indonesia (SNI) bagi produk mainan yang beredar di pasaran per 1 Mei 2014 rupanya dimanfaatkan oleh beberapa oknum untuk memalsukan label SNI tersebut.
Sekretaris Jenderal Asosiasi Perusahaan Mainan Indonesia (APMI), Sudarman Wijaya mengatakan, pemalsuan tersebut justru ditawarkan oleh lembaga pemerintah yang berkaitan dengan SNI ini.
"Ada yang menawarkan, itu ada oknumnya. Kami tidak bisa menyangkal dalam LSPro (Lembaga Sertifikasi Produk) juga terdapat oknum," ujar Sudarman saat berbincang dengan Liputan6.com di Jakarta seperti ditulis Senin (26/5/2014).
Dia menjelaskan, adanya tawaran ini baru terjadi setelah pemerintah menerapkan aturan wajib SNI tersebut. "Itu baru-baru ini saja. Jadi kalau kami lihat memang itu palsu. Tapi pemalsuan SNI sudah bukan rahasia, sekarang labelnya sudah mulai dijual," lanjutnya.
Menurut Sudarman, hal ini dipicu oleh harga untuk mengurus SNI yang dinilai masih sangat mahal dan memberatkan pengusaha sehingga ada beberapa oknum yang menawarkan jalan pintas.
"SNI ini harus ada stikernya. Jadi nanti ditawarin, mau tidak saya kasih stikernya, saya kasih 10 ribu stiker berarti bisa ditempel ke 10 ribu item, itu harganya Rp 20 juta, seperti itu. Karena ada yang biaya pengurusannya sampai Rp 60 juta," kata Sudarman.
Selain harga untuk mengurus SNI yang mahal, faktor lain yang menyebabkan pengusaha mengambil jalan pintas ini karena adanya ketakutan terkena sanKsi seperti produk yang dijualnya disita karena belum berlabel SNI.
"Karena kami juga sekarang ini sebenarnya dalam tahap pengalihan. Harusnya kami lihat masalahnya apa, kami perbaiki. Jadi jangan langsung main jebret lalu dikasih pinalti dipidanakan lah, barang disita lah. Saya pikir tujuannya baik tapi cara pelaksanaan sangat jelek," tandas dia. (Dny/Ahm)
Sejumlah Oknum Tawarkan Jalan Pintas Urus SNI Produk Mainan
Sekjen Asosiasi Perusahaan Mainan Indonesia, Sudarman Wijaya menilai, biaya mengurus SNI produk mainan dimanfaatkan untuk palsukan SNI.
diperbarui 26 Mei 2014, 10:04 WIBDiterbitkan 26 Mei 2014, 10:04 WIB
Advertisement
Video Pilihan Hari Ini
Video Terkini
powered by
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
40 Siswa SDN Sukoharjo Keracunan Usai Santap MBG, Istana: Evaluasi Penting untuk BGN
Memahami 5W 1H Apa Saja: Panduan Lengkap untuk Menganalisis Informasi
Top 3: Perjalanan Glodok Plaza sebagai Pusat Perbelanjaan Modern
Pertama Kalinya, Trafik ke Google Search Turun di Bawah 90 Persen
Top 3 Islami: Jemaah Gus Baha Menangis saat Dikisahkan Syafaat Rasulullah di Hari Kiamat, Bolehkah Sholat
Cara Menyimpan 6 Bahan Makanan agar Masak Bisa Sat Set
Apa itu Etnosentrisme? Pengertian, Dampak, dan Cara Mengatasinya
Cuaca Hari Ini Jumat 17 Januari 2025, BMKG Perkirakan Jakarta Hujan Seharian
Makan Apa: Panduan Lengkap Pilihan Menu untuk Berbagai Kesempatan
Harga Mobil Naik, Daihatsu Tetap Optimistis Pasar Otomotif 2025 Tumbuh
Apa itu Ekonomi: Pengertian, Jenis, dan Prinsip Dasarnya
Langit Pantai Bimorejo Meriah dengan Atraksi Udara, Tawarkan Sensasi Wisata Baru di Banyuwangi