Liputan6.com, Jakarta - Besaran dan sistem pengupahan di Indonesia hingga saat ini masih menjadi perdebatan. Buruh yang tergabung dalam organisasi banyak menyerukan penolakan terhadap besaran upah minimum provinsi (UMP) yang telah ditetapkan saat ini karena dianggap masih terlalu murah.
Namun Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Chairul Tanjung mengatakan agar masalah upah ini tidak terjadi terus menerus setiap tahunnya, dirinya berkeinginan untuk membentuk tim nasional perumusan upah.
"Untuk pengupahan, saya minta khusus ada deputi yang menangani permasalahan ini. Saya ingin ada tim nasional perumusan upah, meskipun nantinya tidak masuk dalam pemerintahan kita sekarang, tetapi bisa masuk pada pemerintahan berikutnya," ujar Chairul di Jakarta, seperti ditulis Selasa (3/6/2014).
Dia menjelaskan, jangankan koordinasi antar daerah, untuk menetapkan besaran upah ini, antara kementerian yang satu dengan kementerian lain pun masih belum memiliki pandangan yang sama. Makanya hal ini perlu dikoordinasikan.
"Masalahnya ini bukan soal sosialisasi. Karena ditingkat kementerian pun belum ada pandangan yang sama, ini harus dibereskan dulu sebelum masuk ke daerah. Untuk membereskan semua masalah, semua yang bisa kita buka akan kita buka, paling tidak daerah punya pegangan untuk bekerja, termasuk masalah sosialisasi," jelasnya.
Selain itu, agar lebih objektif, tim ini nantinya akan melibatkan juga Badan Koordinator Penanaman Modal (BKPM). Bahkan pria yang akrab disapa CT ini ingin agar kepala BKPM yang menjadi ketua dari tim ini. "BKPM akan terlibat. Malah supaya lebih netral maka bisa dipimpin oleh kepala BKPM," kata Chairul.
Menurut CT, masalah kepastian hukum terkait pengupahan ini selain penting untuk buruh, tetapi juga penting dalam menjaga iklim investasi di dalam negeri. "Begitu tidak ada kepastian hukum soal pengupahan, nantinya masalahnya juga ke investasi yang tidak akan masuk," tandas dia. (Dny/Ahm)
Solusi CT Atasi Masalah Upah
"Untuk pengupahan, saya minta khusus ada deputi yang menangani masalah ini. Saya ingin ada tim nasional perumusan upah," ujar Chairul.
Diperbarui 03 Jun 2014, 09:31 WIBDiterbitkan 03 Jun 2014, 09:31 WIB
Pria yang biasa disapa CT itu ingin mengajak KPK bersama-sama dengan pemerintah khususnya yang bergerak di bidang perekonomian untuk melakukan langkah-langkah pencegahan korupsi, Jakarta, Rabu (28/5/14). (Liputan6.com/Miftahul Hayat)... Selengkapnya
Advertisement
Video Pilihan Hari Ini
Produksi Liputan6.com
powered by
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Manfaat Daun Kemangi untuk Turunkan Asam Urat dan Kolesterol Jahat
Skenario Polri Urai Kepadatan Arus Mudik Lebaran 2025
Kaidah Imam Al-Ghazali Lailatul Qadar 2025 Jatuh pada Malam ke-23 Ramadhan, Ini Kata Guru Sekumpul
Jenis Makanan Penurun Gula Darah, Penderita Diabetes Wajib Tahu
Sejarah dan Filosofi Lebaran Ketupat, Tradisi Lama yang Masih Dipertahankan
Cara Merebus Telur Agar Tak Retak dan Mudah Dikupas, Simak Tipsnya
Arsenal Terima Kabar Buruk di Jeda Internasional, Bek Italia Kembali Masuk Ruang Pasien
Lawan Superlek di ONE 172, Nabil Anane Tetap Berpuasa
Gemuruh Letusan Dahsyat Gunung Lewotobi Laki-Laki, Apa Upaya Mitigasi Bencana?
Mengenal Tradisi Kebo-keboan dari Banyuwangi
Misteri 'Lubang Hitam' di Samudra Pasifik Terungkap, Ini Faktanya
Strategi Polda Metro Jaya Urai Kemacetan Mudik dan Arus Balik Lebaran 2025