Untuk Apa Kadin Gelar `Debat` Capres?

Wakil Ketua Kadin, Anindya Bakrie mengungkapkan acara dialog antara Kadin dan calon pemimpin baru agar mengetahui titik temu.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 20 Jun 2014, 18:56 WIB
Diterbitkan 20 Jun 2014, 18:56 WIB
Kadin Indonesia
(Foto: Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta Reporter: Pebrianto Eko Wicaksono, Septian Deny

Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Anindya Bakrie menuturkan, acara dialog pengusaha dengan calon presiden dan calon wakil presiden ini agar dapat mengetahui gambaran dan harapan dari pengusaha. Hal itu agar masyarakat juga mengetahui apa yang akan terjadi setelah pemilihan presiden.

"Banyak menanyakan kepada kami kenapa mengadakan acara ini? Bukankah sudah ada lima debat KPU. Acara ini sudah tradisi 10 tahun. Bisa mengerti lebih banyak lagi visi misi calon presiden dan wakil presiden. Pemikiran kami dapat didengar capres dan cawapres," ujar Anindya, saat pembukaan acara dialog Kadin Capres-Cawapres, Jumat (20/6/2014).

Ia mengatakan, dengan dialog ini masyarakat dapat mengetahui kemana arah Indonesia ke depan. Menurut Anindya, paket dialog ini dilakukan agar mencari titik temu permasalahan sehingga tak hanya berdebat saja.

Dalam dialog ini dapat mengetahui bagaimana masyarakat Indonesia dapat meningkatkan daya saing dan tumbuh bersama. "Menurut Kadin pada 9 Juli 2014 nanti sangat penting. Tetapi yang lebih penting setelah 9 Juli. Kalau bukan kita kapan lagi, dan sekarang siapa lagi," kata Anindya.

Sementara Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri Bambang Sulisto mengatakan, pertumbuhan ekonomi Indonesia memang tercatat tumbuh.

Namun sebagai negara besar, Indonesia memiliki banyak tantangan dan permasalahan yang kompleks yang harus dihadapi bangsa dan tidak  mungkin diselesaikan pemerintah saat ini dan diwariskan pemerintah akan datang.

Ada tiga hal yang ingin dicapai pengusaha, yakni soal infrastruktur, sumber daya manusia dan penciptaan kebijakan publik yang pas.(Pew/Dny/Igw)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya