Liputan6.com, Jakarta - Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) mengklaim program ketersediaan listrik dalam Rancangan Pemerintah Jangka Menengah (RPJMN) sangat berhasil. Hal ini ditunjukkan lewat indikator rasio elektrifikasi yang melampaui target.
"Di RPJMN 2014, proyeksi rasio elektrifikasi atau rumah tangga yang teraliri listrik 80 persen. Tapi sekarang sudah mencapai 81 persen. Artinya listrik berhasil, tidak merah," ucap Deputi Bidang Sarana dan Prasarana Bappenas, Dedy Supriadi Priatna, di Jakarta, Rabu (23/7/2014) malam.
Jika melihat lebih dalam, tambah dia, 98 persen desa di seluruh Indonesia sudah terang benderang dengan daya listrik dari PT PLN (Persero). Sayangnya, jumlah rumah tangga yang menikmati listrik baru segelintir orang.
"Tapi yang teraliri listrik cuma 100 atau 150 rumah tangga. Itu artinya dari sisi kuantitas oke, tapi kualitas belum. Maklum pasokan sedikit, jadi perlu dibagi sedikit-sedikit," jelasnya.
Kondisi tersebut, Dedy bilang bisa dibuktikan melalui penggunaan listrik di Tanah Air yang baru mencapai 1.100 kilowatt hour (kwh) per kapita atau sangat jauh dibandingkan konsumsi listrik di Thailand yang sudah 4.000 kwh per kapita.
Maka dari itu, dia mengaku, menteri-menteri terkait harus mendorong pembangunan Pembangkit Listrik Panas Bumi (PLTP) atau dari geothermal, termasuk menyelesaikan kontrak geothermal yang masih terbengkalai.
"Kami bertanggung jawab untuk mendorong pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA), misalnya Peraturan Menteri (Permen) Keuangan, ESDM soal tarif listrik dan Permen Pekerjaan Umum terkait biaya jasa pengelolaan air. Ini harus selesai pada 10 Oktober 2014," papar Dedy.
Bappenas mempunyai beberapa pekerjaan rumah dalam 100 hari terakhir, salah satunya memfinalisasi Power Purchase Agreement (PPA) untuk Pembangkit Listrik Tenaga Air Karangkates IV dan V, PLTA Kesamben dan PLTM Lodoyo-2.
Di sisi lain, kata dia, proyek atau program pembangunan jalan tol justru kurang bergairah. Pasalnya dari target 1.000 kilometer (km) di RPJMN 2014, baru terealisasi sekitar 80 km. "Jalan tol memang merah (progress-nya). Sedangkan yang ada di jalur kuning adalah proyek pembangunan perumahan rakyat," tandasnya. (Fik/Gdn)
Bappenas Klaim Program Listrik Berhasil Namun Proyek Tol Lesu
Dari target 1.000 km proyek atau program pembangunan jalan tol, baru terealisasi sekitar 80 km.
diperbarui 24 Jul 2014, 10:00 WIBDiterbitkan 24 Jul 2014, 10:00 WIB
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
350 Kutipan Tentang Missing Someone Quote yang Menyentuh Hati
VIDEO: Detik-detik Talud Longsor Akibat Curah Hujan Deras di Yogyakarta
Menakar Peluang Pertumbuhan Ekonomi Indonesia
Kafe Matcha Favorit Kini Buka di Bekasi, Hadirkan Menu Viral Pistachio Kunafa
7 Potret Margin Wieheerm Pancarkan Aura Ibu Pejabat, Ali Syakieb Unggul Quick Count Kabupaten Bandung
VIDEO: Selebrasi The Jak Mania di Jalan Solo Yogyakarta Tuai Kritikan Warganet
BI Siap Dukung 40 Proyek Strategis Prabowo
20 Tips PDKT Lewat Chat yang Ampuh Bikin Gebetan Luluh
Ravi Andika Hadirkan Single Bedtime Stories, Tersirat Pesan Penting
Bobby Nasution Unggul Hitung Cepat Pilkada Sumut 2024, Jokowi: Harus Rendah Hati
Tips Agar Bakpao Lembut dan Empuk: Panduan Lengkap Membuat Bakpao Sempurna
Menaker Targetkan Pemda Tetapkan UMP 2025 Sebelum 25 Desember