Liputan6.com, New York - Gejolak larangan ekspor mineral mentah dan batubara (minerba) yang diberlakukan pemerintah Indonesia sejak Januari tahun ini ternyata masih berbuntut panjang.
Direktur eksekutif perusahaan finansial dan riset investasi independen Value Line, Reuben Brewer menilai, kebijakan pembatasan ekspor minerba tersebut telah menyakiti bisnis perdagangan batubara dunia.
Pasalnya, meski telah membatasi ekspornya sejak awal tahun ini, tapi produksi batubara Indonesia justru meningkat hampir delapan persen pada dua kuartal pertama.
Mengutip laman The Motley Fool, Rabu (30/7/2014), banjirnya ekspor batubara dari Indonesia telah membuat pasar global kelebihan pasokan dan membuat harga komoditas tersebut terus turun.
Brewer menilai, Indonesia mampu mengekspor 425 juta ton batubara setelah mengklaim pembatasan volume ekspor hingga 400 juta ton saja.
Sebelum memutuskan kebijakan tersebut awal tahun ini, Indonesia memang tercatat melakukan ekspor secara masif. Bahkan dalam lima tahun hingga 2012, Indonesia tercatat berhasil menaikkan ekspor batu baranya hingga dua kali lipat.
Berdasarkan pengamatan Brewer, sebagian besar batubara dari Indonesia diekspor ke China. Batubara tersebut digunakan sebagai bahan bakar untuk menghasilkan tenaga listrik di China.
Pembatasan produksi hanya dapat membantu menaikkan harga jika Indonesia berhenti menambah produksinya. Itu karena Indonesia merupakan negara eksportir batubara terbesar di dunia.
Sejauh ini, 75 persen hasil tambang batubara di Indonesia telah diekspor ke luar negeri. Tentu saja segala kebijakan dan volume produksi di Tanah Air akan berdampak pada perdagagangan batubara global.
Dengan kata lain, para pelaku usaha harus terus mengamati sejumlah berita energi dari Indonesia dan ekspor batubaranya. Saat ini, dua faktor tersebut merupakan penggerak utama harga batubara global. (Sis/Gdn)
Larangan Ekspor Mineral Mentah Tak Dongkrak Harga Batubara
Indonesia mampu mengekspor 425 juta ton batubara setelah mengklaim pembatasan volume ekspor hingga 400 juta ton saja.
diperbarui 30 Jul 2014, 21:37 WIBDiterbitkan 30 Jul 2014, 21:37 WIB
Sebuah bulldozer sedang bekerja di antara timbunan batubara yang asapnya mengepul (Liputan6.com/ Panji Diksana)... Selengkapnya
Advertisement
Video Pilihan Hari Ini
Video Terkini
powered by
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Maksud Hati Lembur Biar Tambah Cuan, Ibu Muda di Pemalang Malah Dilecehkan Bosnya
Doa Agak 'Kurang Ajar' untuk Merayu Allah dengan Cara Unik, Dikisahkan Gus Baha
AHY Mengaku Tidak Tahu Masalah Pagar Laut: Saya Tidak Dapat Laporan
Alasan Zaskia Adya Mecca Lebih Pilih ART Jadi Pengasuh Anak daripada Cari Babysitter
Tradisi Bakar Batu Awali Groundbreaking Pembangunan Pabrik Semen di Timika
Mengenal Pandora Misi Terbaru NASA untuk Jelajahi Eksoplanet
Jadwal Sholat DKI Jakarta, Jawa dan Seluruh Indonesia Hari Ini Rabu 22 Januari 2025
Terungkap, Menteri Prabowo yang Punya Harta Kekayaan Mencapai Rp5,4 Triliun
Banjir Bandar Lampung, Peneliti Itera: Ini Bukan Hanya Masalah Alam
Kebakaran Bengkel di Pasar Minggu, 13 Mobil Damkar Diterjunkan
Momen Pilu Wafatnya Mbah Moen, Mata Gus Baha Berkaca-kaca saat Mengisahkan
Nestapa Warga Dompu usai 7 Titik Tanggul Sungai Jebol Muntahkan Air Bah