Liputan6.com, Washington - Tanpa memberikan petunjuk apapun mengenai jadwa kenaikan suku bunga, Bank Sentral Amerika Serikat (The Fed) hanya mengumumkan beberapa rencana yang akan dilakukannya usai pengguliran dana stimulus (tappering) senilai US$ 85 miliar per bulan benar-benar dihentikan. Sejauh ini The Fed memang masih bersikap misterius terhadap jadwal kenaikan suku bunga yang justru dinanti-nanti pasar.
Mengutip laman USA Today, Kamis (18/9/2014), The Fed mengungkapkan telah merampungkan strateginya untuk meningkatkan suku bunga yang sejak krisis finansial 2008 terus bertengger di dekat level nol persen. Kuncinya, The Fed harus terus berupaya meningkatkan dana internal di lembaganya.
Baca Juga
Tapi itu tentu bukan hal mudah mengingat The Fed akan menghentikan aliran dana stimulusnya telah mematikan limpahan dana bernilai US$ 4 triliun dalam sistem perbankan internalnya.
Advertisement
Maka guna melakukan penyesuaian tingkat suku bunga, The Fed berencana untuk menaikkan jumlah bunga yang dikenakan pada setiap bank yang menyimpan uang di tempatnya. Bank-bank lain tak akan meminjamkan uang ke lembaga finansial lain kecuali dengan jumlah di bawah angka pembayaran The Fed.
The Fed juga berencana menggunakan perjanjian pembelian baru di mana pihaknya meminjam uang dari pasar keuangan dan membayar bunga pada pemberi pinjaman. Itu semua ditujukan untuk mengendalikan laju dana The Fed.
Setelah menaikkan jumlah kepemilikan dananya, The Fed akan berhenti menginvestasikan pembayaran pokok dari sekuritas berbasis mortgage dan obligasi. (Sis/Ndw)
Â