Tujuan Baru Ekspor Sapi Australia, China Bisa Jadi Saingan RI

Jika kerjasama dengan China terealisasi, ekspor ternak Australia dapat tumbuh hingga satu juta hewan per tahun.

oleh Siska Amelie F Deil diperbarui 08 Nov 2014, 18:34 WIB
Diterbitkan 08 Nov 2014, 18:34 WIB
Daging Sapi
Sapi (Istimewa)

Liputan6.com, Sydney - Australia mendekati penandatanganan kesepakatan pengiriman ternak hidup ke China, yang sekaligus membuka pasar baru bagi para peternak di negerinya. Jika kerjasama dengan China terealisasi, ekspor ternak Australia dapat tumbuh hingga satu juta hewan per tahun.

Mengutip laman New York Times, Sabtu (8/11/2014), setiap tahun Australia mengekspor sekitar 1,13 juta ternak bernilai sekitar US$ 860 juta ke Indonesia, Vietnam dan Israel. Baru-baru ini, Australia juga berhasil masuk ke pasar ternak di Kamboja.

"Pasar terbesar kami (untuk pengiriman ternak) adalah Indonesia. Kami harap, saat pasar di China terbuka, kami tidak hanya mengekspor ternak hidup tapi juga dapat membuka usaha gabungan untuk pengolahan daging ternak di Beijing misalnya," terang Mauro Balzarini pemilik peternakan terbesar di Australia, Wellard.

Dirinya tercatat membeli dan mengirimkan sekitar 400 ribu ternak ke Indonesia dan Vietnam setiap tahunnya. Meski begitu, kesepakatan dengan China dianggap dapat meningkatkan ekspor ternak hidup Australia hingga dua kali lipat. Tentu saja itu akan meningkatkan persaingan di industri peternakan dan membantu meningkatkan harga di pasar domestik dan asing.

Para peternak sapi juga berharap harga ternak yang diekspor ke Indonesia dan Vietnam juga bisa ikut naik. "Pembahasan kesepakatan ekspor Australia dan China telah berjalan selama 10 tahun dan kini kami tiba pada babak akhir negosiasi kedua negara mengenai hal tersebut," terang Menteri Pertanian Australia Barnaby Joyce.

Selain Indonesia, China memang merupakan pasar yang potensial bagi industri peternakan Australia. (Sis/Nrm)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya