Harga BBM Subsidi Naik, Kinerja Industri Baja Tetap Tinggi

Kenaikan harga BBM subsidi ini diperkirakan akan berdampak pada biaya logistik industri dan harga komponen logistik.

oleh Septian Deny diperbarui 10 Nov 2014, 21:04 WIB
Diterbitkan 10 Nov 2014, 21:04 WIB
Baja Boron
Saat ini, impor baja boron bebas bea masuk sehingga mengancam industri nasional.... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta - Kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi yang rencananya akan dilakukan oleh pemerintah sebelum Januari 2015 dinilai tidak akan berpengaruh besar terhadap kinerja industri besi baja dalam negeri.

Ketua Umum Indonesia Iron and Steel Industry Associations (IISIA), Irvan Kamal Hakim mengatakan, tak terpengaruhnya industri baja lantaran sebagai besar industri tersebut menggunakan gas alam dan batu bara sebagai sumber energi dan bukan BBM.

"Ada dampaknya, tetapi tidak besar, karena ada yang menggunakan gas alam dan batu bara," ujarnya di Kantor Kementerian Perindustrian, Jakarta Selatan, Senin (10/11/2014).

Meski demikian, kenaikan harga BBM subsidi ini diperkirakan akan berdampak pada biaya logistik industri dan harga komponen logistik yang berpotensi juga turut meningkat.

"Kalau di industi baja paling berpengaruh pada biaya logistiknya seperti untuk pada angkutan dan trailer. Karena komponennya terkena dampak," lanjutnya.

Meski demikian, Irvan menganggap bahwa kenaikan harga BBM ini sudah sewajarnya dilakukan oleh pemerintah. Pelaku usaha hanya tinggal menunggu berapa besaran kenaikannya guna menghitung biaya produksi untuk tahun depan.

"Sudah sewajarnya memang naik, tinggal berapa nanti kenaikannya. Kita belum pastikan besaran dampaknya, karena kita masih tunggu besaran (kenaikannya) berapa," tandasnya. (Dny/Gdn_

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya