Liputan6.com, Jakarta - Sebelum adanya Undang-undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (ASN), jabatan-jabatan penting di sebuah Kementerian dan Lembaga hanya bisa dikuasai oleh segelintir orang yang berani pasang harga tinggi untuk mendapatkannya. Artinya jabatan tersebut banyak diperjualbelikan dan penuh unsur korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN).
Guru Besar Ilmu Administrasi Negara Universitas Gadjah Mada (UGM), Miftah Thoha menceritakan, kondisi sebelum adanya UU ASN lahir, pengangkatan pejabat Eselon I dan II setara dengan Direktur Jenderal (Dirjen), Deputi, Staf Ahli, tanpa proses rekrutmen terbuka.
"Dulu tidak ada rekrutmen terbuka, semua di dominasi sistem politik. Cuma yang kenal dengan petinggi Kementerian dan Lembaga saja yang bisa jadi pejabat Eselon I dan II dan yang berani 'wani piro'," ungkap dia saat dihubungi Liputan6.com, Jakarta, Jumat (14/11/2014).
Menurut Miftah, proses rekrutmen terbuka bagi pimpinan tinggi Kementerian dan Lembaga sangat positif bagi bangsa dan negara ini. Dengan sistem ini, seluruh Pegawai Negeri Sipil (PNS) di internal maupun eksternal Kementerian sampai kalangan swasta bisa memperoleh kesempatan ikut seleksi jabatan tersebut.
"Rekrutmen terbuka dimaksudkan untuk mendapatkan orang-orang berkualitas, berkompeten di bidangnya dan punya integritas tinggi. Karena sudah saatnya kita reformasi total, mengingat selama ini praktiknya kurang konsisten," cetusnya. (Fik/Gdn)
Dulu, Mau Jadi Pejabat Eselon I dan II Wani Piro?
Proses rekrutmen terbuka bagi pimpinan tinggi Kementerian dan Lembaga sangat positif bagi bangsa dan negara ini.
diperbarui 14 Nov 2014, 11:12 WIBDiterbitkan 14 Nov 2014, 11:12 WIB
Advertisement
Video Pilihan Hari Ini
Video Terkini
powered by
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Israel Lancarkan Operasi Tembok Besi ke Jenin di Tepi Barat, Tewaskan 8 Warga Palestina dan Lukai 35 Lainnya
KPPU Denda Google Rp 202 Miliar, Ini Gara-garanya
Longsor Pekalongan, Kemensos Amankan Bantuan Permakaman dan Logistik
Aksi Ular Hijau Melahap Burung Jalak Besar, Tampak Susah Telan Mangsa
Jejak Karier Menpar Widiyanti yang Kantongi Kekayaan Lebih Tinggi dari Presiden Prabowo
Bayi Hiu Putih Langka Muncul di California: Temuan yang Mengejutkan Ilmuwan
Polisi AS Bagikan AirTag ke Pengendara Demi Hindari Pencurian Mobil
Rose BLACKPINK Bergaun Tidur Mini di Kampanye Valentine Brand Fesyen Kim Kardashian
Menag Minta Ekoteologi dan Pelestarian Alam Masuk Kurikulum Pendidikan Agama
Jadi Menteri Paling Tajir Prabowo, Simak Sumber Kekayaan Menpar Widiyanti Putri Wardhana
Tata Cara Sholat Qobliyah Subuh: Panduan Lengkap dan Keutamaannya
Isra Mi’raj Bukan Sebab Mulianya Rajab, lalu Apa? Ini Pandangan Mbah Moen Zubair