Produksi Moly-Cop Lepas Ketergantungan RI dari Baja Impor

Pabrik dengan nilai investasi mencapai US$ 24 juta ini mampu memproduksi sekitar 80 ribu ton bola baja per tahun.

oleh Septian Deny diperbarui 02 Des 2014, 16:50 WIB
Diterbitkan 02 Des 2014, 16:50 WIB
Industri Baja
(Foto: Antara)

Liputan6.com, Jakarta - PT Commonwealth Steel Indonesia meresmikan pabrik baru di kawasan Cilegon, Banten. Perusahaan yang juga dikenal dengan Moly-Cop ini merupakan produsen produk grinding media seperti bola baja yang banyak digunakan pada pengolahan tambang, penghancur batu bara dan industri penggilingan.

Menteri Perindustrian (Menperin) Saleh Husin mengatakan pabrik dengan nilai investasi mencapai US$ 24 juta ini mampu memproduksi sekitar 80 ribu ton bola baja per tahun.

P$ada tahap awal pabrik ini sudah mampu memproduksi 30 ribu ton dan saat ini sudah berhasil menambah kapasitas produksinya mencapai 50 ribu ton bola baja.

"Jumlah investasi itu hanya pabrik saja, tidak termasuk tanah. Bola baja ini banyak digunakan oleh berbagai industri pertambangan, seperti Freeport dan Newmont," ujarnya di Cilegon, Banten, Selasa (2/12/2014).

Dia menjelaskan, saat ini kebutuhan industri dalam negeri untuk bola baja tersebut sudah mencapai lebih dari 100 ribu ton per tahun. Dengan diproduksinya bola baja ini oleh Moly-Cop, maka diharapkan mampu menggantikan bola baja impor secara perlahan.

"Selama ini juga masih banyak pabrik semen yang impor bola seperti ini. Dengan berkembangnya pabrik ini, maka kita tidak perlu lagi impor, cukup diambil dari sini. Akan berjalan dengan sendiri terjadi substitusi. Tidak hanya market di dalam, tapi juga luar negeri," tandas dia. (Dny/Nrm)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya