Indonesia Ekspor 24 Ribu Dosis Semen Beku Inseminasi Buatan

Semen beku produk BBIB Singosari Malang dijual seharga US$ 3 per dosis jika diambil sendiri oleh pihak peminta.

oleh Zainul Arifin diperbarui 07 Des 2014, 11:18 WIB
Diterbitkan 07 Des 2014, 11:18 WIB
Inseminasi Sapi

Liputan6.com, Malang - Balai Besar Inseminasi Buatan (BBIB) Singosari Malang, Jawa Timur, bakal mengekspor semen beku untuk inseminasi buatan sapi. Negara tujuannya antara lain Kazakhtan dan Kyrgistan dengan jumlah semen beku yang akan diekspor sebanyak 24 ribu dosis.

“Sekarang sedang proses ekspor ke Kazakhtan dan Kyrgistan. Ini bukan kali pertama kami ekspor semen beku,” kata Kepala BBIB Singosari Malang, Maidaswar, seperti ditulis Minggu (7/12/2014).

Sebelumnya, BBIB Malang sudah pernah diekspor semen beku sebanyak 3 ribu dosis ke Myanmar, Afganistan dan Kamboja. Serta sebanyak 2.600 dosis semen beku ke Malaysia. Hal itu menunjukkan mani beku untuk inseminasi buatan sapi produk Indonesia mempunyai daya saing internasional.

“Secara kualitas kami tidak kalah dengan semen beku produk luar negeri. Bahkan secara harga kami lebih murah,” ucap Maidaswar.

Semen beku produk BBIB Singosari Malang dijual seharga US$ 3 per dosis jika diambil sendiri oleh pihak peminta. Namun dihargai sebesar US$ 7 per dosis jika dikirim hingga ke negara tujuan. Di pasar internasional harganya jauh lebih mahal, yakni sebesar US$ 20 sampai US$ 30 per dosis.

“Kalau untuk permintaan dalam negeri, kami jual sebesar Rp 7.000 per dosis. Itu sudah ada subsidi dari pemerintah,” tutur Maidaswar.

Sejak berdiri pada 1982, BBIB Singosari total telah memproduksi semen beku sebanyak 34,47juta dosis, senilai Rp 241,32 miliar, serta telah mendistribusikan sebanyak 30,37 juta dosis senilai Rp 212,65 miliar.

Selama itu pula kebutuhan semen beku untuk inseminasi buatan sapi itu tidak pernah diimpor dan sebagai penghematan devisa dari substitusi impor senilai Rp 14,1 triliun.

“Kami tidak pernah melakukan impor semen beku dalam skala besar. Memang pernah impor sebanyak 1.000 dosis semen beku, itupun untuk kebutuhan penelitian saja,” tandas Maidaswar.(Zainul Arifin/Gdn)

Tag Terkait

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya