Pengusaha Desak Jokowi Rebut Duit Orang Kaya RI dari Singapura

Hipmi mendesak pemerintahan Jokowi untuk merebut Devisa Hasil Ekspor (DHE) maupun dana orang kaya yang di parkir di Singapura.

oleh Nurseffi Dwi Wahyuni diperbarui 08 Des 2014, 15:01 WIB
Diterbitkan 08 Des 2014, 15:01 WIB
Himpunan Pengusaha Muda Indonesia
(Foto: Antara)

Liputan6.com, Jakarta - Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) mendesak pemerintahan Joko Widodo (Jokowi) untuk merebut Devisa Hasil Ekspor (DHE) maupun dana orang kaya yang di parkir di Singapura.

“Kami mendesak agar ratusan hingga ribuan triliun rupiah DHE komoditas, tambang, serta minyak dan gas yang di parkir di luar negeri ditarik dan disimpan ke bank lokal BUMN (Badan Usaha Milik Negara) di dalam negeri,” ujar Ketua Hipmi Bidang Infrastruktur Bahlil Lahadalia di Jakarta, Senin (8/12).

Bahlil mengatakan, tidak adil bila DHE yang jelas-jelas merupakan hasil eksploitasi dari kekayaan Indonesia malah di parkir dan dinikmati oleh negara tetangga. DHE ini sebaiknya di parkir di bank pemerintah dan dapat bermanfaat untuk membantu likuiditas bank BUMN dalam melakukan pembiayaan pembangunan infrastruktur.

Calon Ketua Umum Hipmi ini juga menegaskan landasan hukum untuk menarik DHE ini sudah tersedia. Hanya saja implementasinya yang sangat lemah.

“Kalau kita lihat aturannya sudah ada, tapi implementasinya lemah. Padahal ini penting untuk memperkuat devisa kita dan memperkuat likuiditas perbankan pemerintah untuk membiayai infrastruktur,” ujar Bahlil.

Sebelumnya, Bank Indonesia merilis aturan DHE melalui Peraturan Bank Indonesia  No. 13/20/PBI/2011. Di sana bank sentral mewajibkan eksportir menerima melalui bank nasional. Dengan kebijakan tersebut, devisa hasil ekspor hanya bisa disimpan di bank yang berbadan hukum Perseroan Terbatas. Sebaliknya, bank diluar negeri akan dilarang untuk mengelola devisa hasil ekspor dalam negeri.

Tujuannya, agar devisa hasil ekspor masuk kembali ke Indonesia dan tidak terparkir di luar negeri. Namun, aturan ini kemudian berjalan tidak efektif. Pasalnya, BI belum menerapkan peraturan ini dengan tegas. Bahlil  yakin Pemerintahan Jokowi-JK akan mampu menerapkan aturan ini.

”Dari keberanian pak Jokowi, kita optimistis aturan ini akan diimplementasikan. Sayang, banyak devisa kita terbuang di luar negeri, padahal yang diekspor sumber daya alam kita, terus negara lain yang nikmati,” kata Bahlil.

Singapura masih merupakan negara paling aman dan strategis menampun DHE Indonesia. Tak hanya DHE, negara ini juga tempat yang paling aman untuk menyimpan kekayaan orang Indonesia. Bukan jumlah kecil, diperkirakan dana milik perusahaan dan orang Indonesia yang ada di Singapura saat ini sekitar US$140 miliar atau sekitar Rp1.441 triliun. (Ndw)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya