Liputan6.com, New Delhi - India, importir minyak sawit terbesar di dunia, memutuskan untuk menaikkan bea impor minyak sawit mentah dan olahan sebagai upaya untuk melindungi para petani dari jatuhnya harga minyak mentah.
Kenaikan bea impor tersebut diharapkan dapat menaikkan keuntungan dari pemangkasan bea ekspor minyak sawit yang diberlakukan Indonesia dan Malaysia.
Baca Juga
Maklum saja, Indonesia dan Malaysia berkontribusi sekitar 86 persen dari total pasokan minyak sawit dunia.
Advertisement
Mengutip laman Bloomberg, Minggu (28/12/2014), bea impor minyak sawit ke India naik dari 2,5 persen menjadi 7,5 persen. Sementara bea impor minyak sawit olahan naik dari 10 persen menjadi 15 persen.
Indonesia telah memutuskan untuk memperpanjang kebijakannya membebaskan bea ekspor minyak sawit selama empat bulan hingga Januari 2015. Sementara Malaysia telah memperpanjang pembebasan bea ekspornya hingga Februari.
Kedua negara penghasil minyak sawit terbesar dunia memang tengah berupaya mengurangi pasokan yang jumlahnya sangat melimpah dalam setahun terakhir.
"Perbedaan bea tersebut dapat membantu menambah valuasi. Impor yang terus meningkat berpotensi mengganggu petani domestik karena mendapatkan harga yang kurang layak," ungkap Direktur Eksekutif Solvent Extractors' Association, B.V. Metha.
Impor kelapa sawit di India memang tercatat meningkat dalam lima bulan terakhir hingga November. Kemungkinan hingga pertengahan Desember, terjadi kenaikkan 13 persen menjadi 8,75 juta ton. (Sis/Nrm)