Dicecar DPR Soal Jual Gedung BUMN, Ini Jawaban Menteri Rini

Gedung Kementerian BUMN memiliki 22 lantai dengan jumlah karyawan sebanyak 260 orang.

oleh Fiki Ariyanti diperbarui 19 Jan 2015, 11:43 WIB
Diterbitkan 19 Jan 2015, 11:43 WIB
Kementerian BUMN
(Foto: Antara)

Liputan6.com, Jakarta - Dalam rapat kerja antara DPR dan Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Menteri BUMN, Rini Soemarno dicecar dengan pertanyaan terkait rencananya untuk menjual gedung Kementerian.

Pertanyaan ini dilontarkan salah seorang anggota DPR, Nazril Bahar dari Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN) hari ini (19/1/2015) di Gedung DPR, Jakarta.

Nazril mempertanyakan tujuan Rini melego aset negara tersebut. "Keinginan Menteri Negara BUMN untuk menjual aset gedung menjadi bahan pemikiran dan visi Ibu Rini ke depan. Apa tujuannya?" kata dia setelah agenda perkenalan antara pemerintah dan DPR.

Selang beberapa menit, Rini menjawab pertanyaan tersebut dengan tegas. Dia mengaku, Gedung Kementerian BUMN yang posisinya terletak di Ring I tidak bisa dijual kepada pihak swasta atau manapun.

"Jadi karena terletak di Ring I, tidak bisa dijual, hanya bisa digunakan untuk disewa oleh Kementerian atau Lembaga lain ataupun Gubernur DKI Jakarta," terang dia.

Dijelaskan Rini, gedung Kementerian BUMN memiliki 22 lantai dengan jumlah karyawan sebanyak 260 orang.

"Tidak efisien kan kalau yang lain (ruangan) kosong. Jadi kami tawarkan ke Kementerian atau Lembaga yang sewa di tempat lain, bisa sewa di sini. Tidak dijual sih sebenarnya," jelasnya.

Kondisi lain dari gedung Kementerian BUMN, lanjut dia, masih menggunakan sistem lama yang dirasa kurang efisien dalam penghematan operasional kantor.

"Kalau dinyalakan AC yang satu, maka AC lain ikut menyala. Makanya kami sewakan dan uangnya bisa digunakan untuk perbaikan gedung," pungkas Rini. (Fik/Gdn)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya