Investor Asing Minati Industri Padat Karya di Semarang

Separoh populasi masyarakat Jawa Tengah atau hampir 17 juta masyarakat merupakan usia produktif untuk angkatan kerja.

oleh Edhie Prayitno Ige diperbarui 28 Jan 2015, 19:00 WIB
Diterbitkan 28 Jan 2015, 19:00 WIB
 Tarif Listrik Naik, Ongkos Produksi Meningkat
Sejumlah pekerja sedang menyelesaikan pembuatan kaos kampanye salah satu pasangan capres-cawapres di perusahaan konveksi rumahan di Bukit Duri, Jakarta, Selasa (1/7/2014).(Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Semarang - Badan Penanaman Modal Daerah Jawa Tengah melihat bahwa para investor asing tertarik untuk berinvestasi di Jawa Tengah dengan konsep usaha yang bersifat padat karya.

Kepala Badan Penanaman Modal Daerah (BPMD) Jawa Tengah, Yuni Astuti menjelaskan, BPMD melihat ada ketertarikan investor asing untuk menanamkan modalnya di Jawa Tengah.

"Indikasi ini harus segera ditangkap oleh Pemerintah Indonesia khususnya Jawa Tengah mengingat proses investasi tidak bisa langsung. Tapi makan waktu," kata Yuni, Rabu (28/1/2015).

Menurutnya, investor asing tertarik untuk membangun perusahaan yang bersifat padat karya. Kondisi itu karena menurut mereka sumber daya manusia (SDM) yang tersedia di Jawa tengah sangat kompetitif dibandingkan daerah yang lain di antaranya dari segi upah dan kemampuan.

"SDM di Jateng terkenal lebih kondusif dan mau belajar, jadi kemampuan mereka terus tumbuh. Kondisi ini yang membuat pengusaha asing tertarik untuk berinvestasi di Jateng," kata Yuni.

Separoh populasi masyarakat Jawa Tengah atau hampir 17 juta masyarakat merupakan usia produktif untuk angkatan kerja. Sementara itu, melihat kondisi geografis Jawa Tengah, masih banyak daerah yang bisa dijadikan sebagai kawasan industri. Salah satu daerah yang dalam waktu dekat ini tersedia kawasan industri yaitu Kabupaten Kendal.

"Dengan luas lahan 3.000 hektar maka kawasan industri di Kendal bisa menjadi pilihan yang menjanjikan bagi para investor. Apalagi ke depan, kawasan tersebut juga akan dilengkapi dengan komplek perumahan pekerja dengan sejumlah fasilitas umum," kata Yuni. (Edhie Prayitno Ige/Gdn)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya