Liputan6.com, Jakarta - Kenaikkan suku bunga yang digawangi Bank Sentral Amerika Serikat (The Fed) terus menebarkan berbagai spekulasi di pasar keuangan berbagai negara. Di tengah spekulasi tersebut, dolar AS tampak terus menguat dan tentu saja menekan sejumlah mata uang di Asia serta negara berkembang lainnya.
Di tengah pelemahan mata uang Asia yang terjadi saat ini, Chief Economist ANZ for Asia Pacific Glenn Maguire memprediksi ringgit Malaysia sebagai mata uang yang paling rapuh terhadap dolar AS.
"Ringgit Malaysia akan menjadi mata uang dengan volatilitas paling tinggi tahun ini, terlebih saat menghadapi kenaikkan suku bunga AS," tuturnya saat berbincang dengan Liputan6.com seperti ditulis Jumat, (30/1/2015).
Defisit anggaran dan defisit transaksi berjalan yang dialami Malaysia masih terlalu tinggi bahkan hingga kuartal-II tahun ini. Defisit kembar tersebut yang membuat Malaysia sangat rentan terhadap potensi aliran dana keluar.
Sementara intervensi pemerintah terhadap defisit kembar tersebut masih terbilang lemah.
Maguire memprediksi gejolak aliran dana keluar tak akan terlalu parah mengganggu perekonomian Indonesia. Pasalnya, pemerintah telah meluncurkan sejumlah kebijakan yang memberikan sentimen cukup positif di dalam negeri.
Sementara pemerintah Jepang yang melihat yen melemah cukup parah terhadap dolar tampak akan segera melakukan pengaliran dana stimulus (quantitative easing) lanjutan guna menyelamatkan mata uangnya. Tahun ini, dia melihat yuan China juga kemungkinan akan ikut mengalami pelemahan. (Sis/Gdn)
Ringgit Bisa Jadi Mata Uang Paling Rapuh di Asia Tahun Ini
Di tengah spekulasi tersebut, dolar AS tampak terus menguat dan tentu saja melemahkan sejumlah mata uang di Asia.
diperbarui 30 Jan 2015, 10:31 WIBDiterbitkan 30 Jan 2015, 10:31 WIB
Advertisement
Video Pilihan Hari Ini
Video Terkini
powered by
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Ikhtilaf Para Ulama tentang Asal Usul Penamaan Bulan Rajab
Makan Bergizi Gratis Dimulai Besok, 4 SPPG di Jakarta Siapkan Menu untuk 12.054 Siswa
Hasil PLN Mobile Proliga 2025: Gresik Petrokimia Beri Jakarta Pertamina Enduro Kekalahan Kedua
Akhiri Dominasi Thailand, Vietnam Juara Piala AFF 2024
Seputar Tren Perawatan Kecantikan Polinukleotida, Pengganti Filler dan Botox yang Dianggap Ketinggalan Zaman
Aksi Mahasiswa Bandung: Buka 2025 dengan Luapan Kemarahan ke Pejabat Hedon
Polres Pemalang Pastikan Pengusutan Kasus Penipuan Penerimaan Polri Profesional, Pelaku Ditahan
Exco PSSI Ucap Terima Kasih STY dan Sebut Sang Pelatih Timnas Indonesia sebagai Bagian Sejarah, Sinyal Apa?
Menkomdigi Tegaskan Seluruh Sekolah di Daerah 3T Harus Dapat Akses Internet
Hasil PLN Mobile Proliga 2025: Sabina Altynbekova Sakit Kepala, Yogya Falcons Tak Berdaya Lawan Bandung bjb Tandamata
Candi Prambanan Dikunjungi 167 Ribu Orang periode Libur Natal dan Tahun Baru
Wujudkan Langkah Nyata Menuju Generasi Emas Indonesia 2045, Program Makan Bergizi Gratis Siap Dimulai