Ini Cara Kementerian PU Percepat Realisasi Tol Trans Jawa

Pemerintah akan memberikan kemudahan dengan membantu membebaskan lahan yang selama ini menjadi kendala utama pembangunan ruas tol.

oleh Septian Deny diperbarui 09 Feb 2015, 21:04 WIB
Diterbitkan 09 Feb 2015, 21:04 WIB
Jalan Tol
(Foto: Bima Firmansyah/Liputan6)

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah siap mempercepat realisasi mega proyek tol Trans Jawa dengan mendorong pembangunan ruas-ruas tol yang selama ini jalan di tempat.

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PU Pera), Basuki Hadimulyono mencontohkan, untuk pembangunan ruas tol Solo-Ngawi dan Ngawi-Kertosono yang sebelumnya dipegang oleh PT Thiess Contractors akan diambil alih oleh investor yang berminat.

"Kalau Solo-Ngawi dan Ngawi-Kertosono, Thiess-nya sudah bertemu dengan saya, mereka sudah oke untuk diambil alih oleh siapa pun," ujarnya di Ciawi, Jawa Barat, Senin (9/2/2015).

Dia mengungkapkan, saat ini Thiess tengah mengadakan kontes untuk melihat investor mana yang dianggap paling mampu untuk mengerjakan ruas tol tersebut. Salah satu investor yang gencar mengambil alih yaitu PT Jasa Marga.

"Sekarang mereka sedang tender, salah satunya dengan Jasa Marga. Jadi semacam kontes oleh mereka, untuk nantinya dipilih," lanjut dia.

Sementara untuk ruas tol Pemalang-Batang dan Batang-Semarang, pihaknya baru akan memanggil Badan Umum Jalan Tol (BUJT) dari kedua ruas tersebut.

"Kalau yang Pemalang-Batang dan Batang-Semarang belum ketemu saya, baru akan dipanggil oleh Dirjen BUJT-nya," kata Basuki.

Menurutnya, pemerintah akan memberikan kemudahan dengan membantu membebaskan lahan yang selama ini menjadi kendala utama pembangunan ruas tol ini. Namun jika dalam waktu dua bulan proyek ini masih belum juga bisa berjalan, maka pemerintah akan mencari investor lain untuk membangunnya.

"Karena saya mau tantang, mau bagaimana. Saya mau bebaskan dulu. Kalau sudah bebas, saya beri waktu tidak lebih dari 2 bulan, kalau tidak bergerak saya putus," jelasnya.

Basuki memperkirakan, mandeknya pengerjaan proyek ruas tol ini disebabkan oleh kurangnya dana yang dimiliki oleh pemegang konsesi ruas tol tersebut.

"Kendalanya mungkin pendanaan. Padahal sebenarnya sudah memenuhi semua persyaratan, administrasi, semua disetor, tetapi tidak jalan-jalan," tandasnya.

Seperti diketahui, tol Trans Jawa terdiri dari beberapa ruas jalan, yaitu Cikampek-Palimanan sepanjang 116,75 km; Pejagan-Pemalang 57,5 km; Semarang-Solo 69,2 km; Solo-Ngawi 49,5 km; Ngawi-Kertosono 49,5 km; Kertosono-Mojokerto 40,5 km, dan Mojokerto-Surabaya 36,27 km. (Dny/Gdn)

Tag Terkait

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya