Liputan6.com, Jakarta - PT Samsung Elektronik Indonesia telah merealisasikan perluasan investasi dengan merambah produksi ponsel di Tanah Air. Namun produsen ponsel raksasa di Korea Selatan (Korsel) ini belum mengajukan insentif ke Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM).
Demikian disampaikan Kepala BKPM, Franky Sibarani usai Rapat insentif tax allowance di kantor Kemenko Perekonomian, Lapangan Banteng, Jakarta, Kamis (12/2/2015).
"Samsung belum mengajukannya (permintaan) insentif ke BKPM," ucapnya singkat sambil bergegas meninggalkan halaman Kantor Kemenko Perekonomian.
Samsung Elektronik sebelumnya mempertanyakan insentif keringanan pembayaran pajak (tax allowance) seperti yang dijanjikan pemerintah.
Baca Juga
Saat itu, Menteri Perindustrian MS Hidayat menawarkan insentif tersebut kepada Samsung apabila perusahaan ini betul-betul merealisasikan pembangunan pabrik ponsel di Indonesia untuk mengurangi impor ponsel.
Franky juga pernah menuturkan, seiring perluasan investasi Samsung Indonesia dari produk elektronik ke produk ponsel, produsen raksasa ini mempertanyakan kebijakan baru pemerintah terkait Tingkat Komponen Dalam Negeri.
Advertisement
Ponsel pintar Samsung dan iPhone wajib mengandung 40 persen komponen lokal. Jika tidak memenuhi persyaratan tersebut, maka konsekuensinya produk itudilarang dijual di Indonesia.
"Samsung mempertanyakan satu kebijakan insentif yang pernah disampaikan tapi muncuk kebijakan baru soal TKDN. Saya rasa itu bisa dipertimbangkan, makanya kita sedang proses. Intinya pemerintah tetap mendorong sektor elektronik dan sedang melakukan pembahasan revisi kebijakan TKDN untuk ponsel," jelasnya.
Dan kini, Samsung sudah mulai memproduksi ponsel sampai satu juta unit per bulan. Hal itu dikatakan Direktur Samsung Elektronik Indonesia, Lee Kang Hyun
"Kita sudah mulai produksi satu juta unit ponsel per bulan nanti kita akan resmikan (perluasan pabriknya). Mengundang Menteri atau sampai level bagaimana, sedang dikoordinasikan," ucap dia yang cukup fasih berbahasa Indonesia.
Ketika ditanyakan lebih jauh mengenai detail dari kapasitas produksi ponsel Samsung di Indonesia, Lee masih bungkam. "Nanti ya, dalam dua minggu, saya panggil semua wartawan gelar konferensi pers," tegas dia.(Fik/Nrm)