Liputan6.com, Jakarta - Nila‎i tukar rupiah terhadap dolar AS sempat menyentuh level 13.000 per dolar AS. Hal ini menjadi pelemahan terburuk dalam 17 tahun terakhir.
Melihat pergerakan itu, Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo mengaku masih dalam rentang wajar.
Baca Juga
"‎Secara umum kemarin pemerintah dan DPR menyepakati nilai tukar rupiah terhadap dolar AS 12.500, itu adalah rata-rata dalam satu tahun, jadi kondisi ini masih terjaga," kata Agus di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (2/3/2015).
Advertisement
Secara umum faktor eksternal yang paling mempengaruhi masih berasal dari sentimen The Fed yang akan mengurangi stimulus moneternya. Hal itulah yang juga berdampak ke mata uang negara berkembang lainnya.
‎
Dia berharap, faktor eksternal tersebut bisa diimbangi dengan adanya sentimen positif dari dalam negeri yang berasal dari penerapan anggaran dalam APBNP 2015 yang sudah disepakati dengan DPR RI.
‎
"Kami lihat pengendalian inflasi berjalan baik. Kami harapkan APBN-P bisa direalisasi, itu akan membawa dampak baik," jelas Agus.
Namun begitu, Agus memastikan Bank Indonesia selalu ada di pasar untuk melakukan intervensi demi menjaga pergerakan nilai tukar rupiah agar tidak terlalu liar.
Data valuta asing Bloomberg, hari ini, menunjukkan nilai tukar rupiah menembus level 13.000 per dolar AS. Rupiah tercatat sempat menyentuh level 13.001 per dolar AS pada perdagangan pukul 8:53 waktu Jakarta.
Nilai tukar rupiah kembali melanjutkan pelemahan akhir pekan lalu dengan dibuka melemah di level 12.976 per dolar AS. Hingga menjelang siang, nilai tukar rupiah masih berfluktuasi melemah di kisaran 12.975 - 13.001 per dolar AS.
Kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia juga mencatat nilai tukar rupiah melemah cukup signifikan ke level 12.993 per dolar AS.‎ (Yas/Ahm)